Jokowi: Hubungan Islam RI-Tiongkok Terjalin Sejak 15 Abad Lalu

Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Asosiasi Islam Tiongkok yang telah diberikan kepada umat muslim Indonesia di Beijing.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2017, 08:35 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 08:35 WIB
20170113-Jokowi-Temui-Pelaku-Industri-Jakarta-AY
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Beijing - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, umat muslim Indonesia dan Tiongkok memiliki hubungan bersejarah. Hubungan itu sudah terjalin sejak belasan abad yang lalu.

"Ternyata hubungan dengan Tiongkok dimulai pada abad ke-15 lalu, ketika muslim Tiongkok berdagang mendarat di Lasem, di Palembang. Sehingga hubungan antara Tiongkok dan kita itu sudah cukup lama," ucap Jokowi yang dikutip dari kemenag.go.id, Senin (15/5/2017).

Kepala Biro Pers Bey Machmudin menerangkan bahwa dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Tiongkok, Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan pengurus Masjid Niujie. Presiden bertemu Imam Masjid Niujie Ali Yang Gunjun dan Ketua Asosiasi Islam Tiongkok Yang Faming.

Jokowi menyampaikan apresiasi kepada mereka atas pelayanan yang telah diberikan kepada umat muslim Indonesia di Beijing.

"Saya mengucapkan terima kasih karena umat muslim Indonesia dilayani sangat baik," ucap Presiden.

Presiden juga mengagumi kemegahan dan keindahan Masjid Niujie. Menurutnya, Masjid Niujie menjadi simbol kehadiran Islam sebagai agama yang ramah, toleran, dan damai.

Menurut Bey Machmudin, hal sama juga disampaikan Imam Masjid Niujie Ali Yang Gunjun. Dia mengatakan hubungan muslim Indonesia dan muslim Tiongkok yang telah lama terjalin menjadikan hubungan kedua negara semakin erat. "Mempererat hubungan ekonomi dan dagang kedua negara," kata Ali.

Jumlah muslim di Tiongkok mencapai 23 juta. Sedikitnya ada 34 ribu masjid yang tersebar di sana.

Masjid Niujie dibangun pada 966 M pada masa Dinasti Liao (916-1125). Masjid ini merupakan pusat komunitas Muslim di Beijing yang jumlahnya mencapai 250 ribu jiwa.

"Di Tiongkok ada 56 ribu imam dan jumlah asosiasi Islam dari tingkat kabupaten ke atas, ada 7 ribu," ujar Ali.

Kata Ali, muslim Tiongkok memiliki hak yang sama dengan penduduk Tiongkok lainnya. Pemerintah memberi dukungan kepada kegiatan umat muslim di negeri Tirai Bambu tersebut.

"Kami juga menjalin kerjasama dengan negara Arab dan Islam. Kami juga mengadakan MTQ dan setiap tahunnya kami memberangkatkan 15 ribu jamaah haji," ucap Ali.

Saat tiba di masjid, Presiden langsung menuju tempat wudu. Usai berwudu, Presiden menunaikan ibadah salat Tahiyyatul Masjid.

Presiden menyerahkan kaligrafi surat Al-Fatihah khas Mushaf Nusantara. Selain itu, Presiden juga menyerahkan kopiah serta sarung untuk memperkenalkan tradisi dan kekhasan Islam Indonesia.

Selama berada di lingkungan Masjid Niujie, Presiden Jokowi juga berziarah ke makam dua ulama yang berperan penting dalam dakwah Islam di Beijing, yaitu Syaikh Ali bin al-Qadir Imaduddin Bukhari dan Syaikh al-Burthoni al-Qazwayni. Kedua ulama ini meninggal pada tahun 1280-an.

Turut mendampingi Presiden, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk RRT Soegeng Rahardjo.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya