Kemenkominfo Beri Pelatihan Anak Muda Papua-Maluku tentang Dasar Keamanan Akun Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengadakan pelatihan dengan tema Digital Savety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2023, 22:02 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2023, 21:31 WIB
Ilustrasi Sosial Media/Sumber: Pixabay
Seleb Buat Konten Bergaya Ala Barbie, Ada yang Versi Muslim (Sumber: Instagram/tasyafarasya)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial (medsos) yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Tema yang diambil 'Digital Savety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial' yang dilaksanakan pada Selasa (25/7/2023) secara daring dengan cara nonton bareng di aula sekolah mereka. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 1.000 peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMP PGRI, SMPN 5 SATAP, dan SMA YPK.

Salah satu narasumber yang hadir adalah Pegiat Literasi Descha Muchtar. Desca memberikan materi pertama mengenai keamanan digital.

"Terkait pembahasan tentang keamanan media sosial, sangat diperlukan karena mampu membangun kepedulian netizen asyik pada keamanan media sosial. Bukan cuma itu, tapi juga membangun toleransi tentang privacy, lebih memperhatikan aturan aplikasi, lebih waspada terhadap pesan digital, dan mampu mengatur FOMO dan JOMO serta detoks media sosial," ucap Descha melalui keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).

Kemudian, pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai budaya digital dari Pegiat Literasi Nur Rahma Yenita.

"Menjaga keamanan akun media sosial, tentu sangat bermanfaat dalam kehidupan pribadi dan sosial. Karena, tidak semua yang ditampilkan di media sosial itu baik," ucap Rahma.

 

Ingatkan Tak Ada yang Aman di Sosial Media

Tidak Mencurigai Aktivitas Pasangan di Media Sosial
Ilustrasi Aktivitas di Media Sosial Credit: unsplash.com/Austin

Rahma mengingatkan, tidak ada yang aman dalam sosial media atau dunia digital. Oleh karena itu, pentingnya menjaga diri.

"Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sebisa mungkin. Keamanan di dunia digital berbanding terbalik dengan kemudahan, akan agak ribet sedikit menyebabkan kita lebih aman dalam bersosialisasi di media digital," jelas dia.

Dilanjutkan oleh paparan dari Public Figure Ichal Muhammad yang juga aktif berkegiatan di media sosial.

"Tidak bisa kita membagikan apapun yang kita dapatkan di dunia digital secara mentah, kita harus disaring terlebih dahulu segala sesuatunya sebelum membagikan ke khalayak. Karena, jejak digital mampu membuat kita jatuh dan hancur atau sebaliknya," ucap dia.

"Bukan cuma dari apa yang kita bagikan, tapi untuk data diri kita pribadi pun, jangan sembarangan membagikannya di media digital, karena terlalu banyak kejahatan yang disebabkan dari kecerobohan," jelas Ichal.

 

Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut

media sosial
Ilustrasi bermain media sosial/copyright unsplash.com/Jason Goodman

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.

Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

 

Status Literasi Digital Indonesia

[Bintang] Manajer Media Sosial
Ilustrasi manajer media sosial. (ridemedia.co)

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Diteruskan dengan sambutan oleh Bapak Kepala Seksi Bidang Pendidikan Menengah dan Atas Mansur Ali yang menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Maluku dan sekitarnya.

"Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Barat membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka," ujar Mansur.

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya