Rencana KPK untuk Novel Baswedan

Jaringan mata kiri Kasatgas kasus e-KTP, Novel Baswedan, sudah tidak dapat tumbuh.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Jul 2017, 05:35 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 05:35 WIB
Novel Baswedan Tiba di RS Jakarta Eye Center- Faizal Fanani-20170411
Penyidik KPK, Novel Baswedan tiba di RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta, Selasa (11/4). Sebelumnya Novel dirawat di RS Mitra Keluarga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Warna mata kiri Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diserang dengan air keras pada 11 April 2017, putih. Pengobatan yang dilakukan di Singapura belum menunjukkan hasil signifikan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, jaringan mata kiri Kasatgas kasus e-KTP itu sudah tidak dapat tumbuh. Jaringannya rusak karena cairan kimia tersebut.

Menurut dia, dokter rumah sakit tempat Novel dirawat di Singapura, tengah mempertimbangkan beberapa hal, agar jaringan di mata kiri Novel dapat tumbuh. Salah satunya mempertimbangkan untuk membedah mata Novel Baswedan.

"Mata kiri sedang proses pertimbangan untuk operasi besar," kata Febri di Jakarta, Kamis 20 Juli 2017.

Dia mengatakan, dokter telah melakukan sejumlah upaya untuk memulihkan mata kiri Novel. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil.

"Mata kiri Novel sudah terlihat berwarna putih. Dokter mengatakan, jaringan di sana (mata kiri Novel) sudah tidak tumbuh," ujar Febri.

Sementara mata kanan Novel, lanjut dia, sedang dalam proses penyembuhan.

Pimpinan KPK Laode Syarif mengatakan, pihaknya dan pemerintah terus berusaha agar Novel bisa segera pulih. Besar harapan, kondisi mata kiri Novel kembali seperti sediakala.

"KPK dan pemerintah berupaya sekuat tenaga untuk melakukan penyembuhan terhadap yang bersangkutan," tandas Syarif.

Novel Baswedan diserang oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 subuh. Dia diserang usai melaksanakan salat subuh di masjid yang terletak tak jauh dari rumahnya.

Saksikan video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya