Pemprov DKI dan Kemenkumham Bangun Lapas di Ciangir Banten

Menurut Djarot, keberadaan Lapas Salemba sudah tidak tepat karena berada di pusat kota.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Jul 2017, 14:55 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 14:55 WIB
Meriahnya Malam Final Pemilihan Abang None 2017
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI akan membangun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Ciangir, Tangerang, Banten. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan kapasitas lapas di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, saat ini Lapas Klas IIA Salemba, Jakarta Pusat, dihuni sekitar 5.000 narapidana, padahal kapasitas normalnya sebanyak 2.000 orang. Keberadaan lapas ini juga dinilai sudah tidak tepat karena berada di pusat kota.

Karena itu, ia mengizinkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM untuk meminjam sekitar 30 hektare lahan di Ciangir untuk membangun lapas dengan medium security.

Menurut Djarot, para narapidana menjadi tidak produktif jika tetap ditempatkan di lapas yang kelebihan kapasitas seperti Salemba dan Cipinang. "Menyulitkan petugas melakukan pembinaan, seperti itu tidak baik," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Rencana awal, narapidana yang akan dipindah ke Ciangir berasal dari Lapas Salemba. Namun, ada kemungkinan penghuni Lapas Cipinang juga akan dipindahkan ke Ciangir.

"Cipinang itu over capacity-nya sudah tiga kali lipat dari yang normal. Normalnya 3.000-an, di sana ada 9.000 lebih," kata dia.

Djarot mengatakan, di Ciangir, lapas akan dibuat seperti open camp di mana narapidana dapat menggarap lahan pertanian di sana.

Djarot pun berencana menjadikan bangunan Lapas Klas IIA Salemba, Jakarta Pusat, sebagai museum. "(Gedung lapas) Salemba dibangun pada masa Belanda, maka itu sebagian dari Salemba masuk cagar budaya, bisa kami jadikan museum," kata Djarot.

Djarot mengatakan, rencana tersebut akan terlaksana bila lapas tersebut dikosongkan.

 

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya