Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyelenggarakan Pameran Produk Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Pameran ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI.
"Pameran ini adalah sebagai sarana meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan kita pada Tanah Air. Pameran ini juga menjadi media pembelajaran tentang produk alutsista industri pertahanan Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pertahanan Laksamana Madya TNI Widodo di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Kemhan, Jakarta, Minggu (13/8/2017).
Dia menyebut, ada 35 industri pertahanan produk alutsista yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang dipamerkan. Menurut dia, semua industri tersebut turut membantu senjata pertahanan Indonesia.
"Terdapat 35 industri pertahanan produk alutsista hasil karya anak bangsa sebagai sumbangsih mendukung kekuatan pertahanan negara," ucapnya.
Advertisement
Karya industri pertahanan ini, menurut Widodo, patut dihargai dan diberdayakan untuk mewujudkan TNI yang unggul dengan kemandirian. Produk-produk yang dipamerkan ini merupakan bukti kemandirian untuk tidak tergantung dari pihak asing.
"Diharapkan dengan pameran ini, para pengunjung mendapatkan manfaat berupa pengetahuan terhadap produk dan teknologi alutsista produk industri pertahanan dalam negeri," paparnya.
Dengan semangat kemerdekaan, Widodo berharap Indonesia mampu meningkatkan kemampuan industri pertahanan melalui kerja sama seluruh komponen bangsa.
"Harus menjadi tekad kita bersama untuk mulai mengembangkan produk-produk dalam negeri. Kepada industri pertahanan saya tekankan agar terus-menerus evaluasi dan meningkatkan kualitas agar mampu produksi alutsista yang dapat dibanggakan," jelas Widodo.
Usai memberikan sambutan, Widodo menyempatkan diri untuk berkeliling melihat alutsista yang ada. Tak hanya melihat, ia juga mencoba beberapa peralatan seperti jaket antipeluru.
Perusahaan-perusahaan yang hadir adalah dari BUMN, PT Pindad, PT Dahana, PT INTI, PT Len Industri, dan PT PAL Indonesia, sedangkan pihak BUMS adalah PT Elektronika ITB, PT Garda Persada, dan PR Infra RCS.
Saksikan video menarik di bawah ini: