Polisi Bekali 480 Pak Ogah Jurus Urai Kemacetan Jakarta

Pak Ogah yang tergabung dalam kelompok Supeltas itu dibekali sejumlah jurus mengatur lalu lintas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 25 Agu 2017, 06:50 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 06:50 WIB
Puluhan Pak Ogah Latihan jadi Pengatur Lalu Lintas
Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat mengumpulkan 48 'Pak Ogah' di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Kamis (24/8). Puluhan 'Pak Ogah' dilatih menjadi pasukan Sukarelawan Pengaturan Lalu Lintas (Supeltas) Polres Metro Jakpus. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberdayakan Pak Ogah atau polisi cepek untuk membantu mengatur lalu lintas Jakarta sepertinya bukan isapan jempol belaka. Setidaknya sudah ada 480 Pak Ogah yang mulai mendapatkan pembekalan dan pelatihan dari polisi.

"Sekitar 480-an sudah dilatih di seluruh Polres. Kita tidak seleksi, kita berdayakan masyarakat yang sudah ada," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017.

Mereka yang tergabung dalam kelompok Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) itu, dibekali sejumlah jurus mengatur lalu lintas dan mengurai kemacetan di Ibu Kota. Mereka juga dibekali pengetahuan seputar peraturan berlalu lintas.

"Diajari pengetahuan lalu lintas, ada dua belas gerakan lalu lintas, kemudian apa yang harus dilakukan, menolong korban, penyeberangan, peraturan lalu lintas ada juga," beber Halim.

Polisi telah menggandeng sejumlah stakeholder antara lain Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk menggaji mereka. Dengan begitu, diharapkan mereka tak lagi mengais receh ke pengendara.

Namun hingga saat ini, polisi belum mendapatkan jawaban final dari stakeholder terkait pembiayaan pemberdayaan Pak Ogah ini.

"Jadi ada dua yang memberikan bantuan ini. Kemarin ketemu serahkan proposal pada Gubernur dan Kadin. Kalau Pemprov maunya rekruitmen, harus sesuai dengan Dishub. Tapi mereka (Supeltas) juga sportif kemarin," ucap Halim.

Pada akhirnya, Pak Ogah yang tergabung dalam kelompok Supeltas ini akan ditempatkan di dekat Polres di Jakarta. Mereka juga akan diberikan rompi dan topi bernomor agar mudah terdata dan diidentifikasi.

Saksikan video di bawah ini:


Kemacetan Jakarta

Pembangunan di berbagai jalur protokol dan arteri di Jakarta menyebabkan banyaknya penyempitan jalan, sehingga menimbulkan kemacetan.

Mengatasi itu, Polda Metro Jaya berencana memberdayakan masyarakat untuk turut membantu pengaturan lalu lintas, khususnya mereka yang biasa mengatur lalu lintas secara liar dan mendapatkan upah atau dikenal dengan polisi cepek atau Pak Ogah.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra menyampaikan, para relawan itu dinamakan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas.

"Itu program yang akan dibicarakan, dipresentasi. Nanti dia akan pakai seragam yang ngatur," tutur Pagarra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juli 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya