Ketua DPRD DKI Minta Polisi Cepek Lebih Baik Jadi Petugas PPSU

Prasetyo menyarankan, polisi cepek atau pak ogah direkrut oleh Pemprov DKI sebagai petugas PPSU.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 26 Jul 2017, 16:38 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 16:38 WIB
20160411-Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi Diperiksa KPK-Jakarta- Helmi Afandi
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti wacana pemberdayaan polisi cepek atau pak ogah untuk membantu mengatasi masalah kemacetan di Ibu Kota. Menurut dia, ada dampak positif dan negatif jika rencana itu disahkan.

"Ada baik dan ada buruknya. Buruknya membuat orang malas," ujar Prasetyo saat menyambut Kapolda Metro Jaya yang baru Irjen Idham Azis di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/7/2017).

Prasetyo juga tidak ingin keberadaan pak ogah di Jakarta semakin menjamur. Apalagi keberadaan mereka acap kali justru membuat kemacetan semakin parah.

Prasetyo menyarankan, pak ogah direkrut oleh Pemprov DKI sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Usulan itu diberikan lantaran dia menganggap masih banyak ditemukan pasukan petugas PPSU DKI yang berkinerja buruk.

"Lebih baik dia (pak ogah) gabung PPSU, dapat UMP (Upah Minimum Provinsi), BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), dan KJS (Kartu Jakarta Sehat)," kata dia.

Prasetyo menyampaikan, saat ini kinerja petugas PPSU kian merosot. Hanya ada beberapa petugas yang terpantau bekerja secara maksimal. Fakta kemerosotan kinerja petugas PPSU itu ditemukan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

"Saya menekan, bukan menyalahkan PPSU. Si manajer lapangan ini jangan kendur awasi lagi. Kalau nggak diawasi seenak-enaknya dia. Kan kalau dia baik pangkat naik," ucap Prasetyo.

Polda Metro Jaya berencana merekrut polisi cepek alias pak ogah untuk mengatur lalu lintas sebagai tenaga sukarela.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra menyampaikan, para relawan itu dinamakan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas atau Supertas. Dia mengatakan, program itu sudah dibicarakan kepada Pemprov DKI. Tentunya hal tersebut sebagai upaya sinergitas dan kerja sama pemerintah mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

"Saya menghadap gubernur langsung, sama Dishub membicarakan itu. Termasuk Siaga Inasgoc (Indonesia Asian Games Organizing Committee). Kan yang jadi sasaran yang Asia Afrika itu ya. Kita sudah visikan. Itu ke depan harus ditungguin supaya tidak ada lagi. Dari proyek Asia Afrika itu," kata Pagarra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juli 2017.

Selain mendapat pakaian khusus bercirikan Supertas, mereka akan mendapatkan upah. Penghasilan tersebut berasal dari sejumlah perusahaan yang bekerja sama dalam program pemberdayaan masyarakat tersebut.

 

Saksikan video di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya