Ditlantas Polda Metro Jaya Mulai Data Polisi Cepek

Halim menegaskan, pihaknya tidak merekrut polisi cepek sebagai Supeltas, tapi hanya diberdayakan dengan dibekali pengetahuan lalu lintas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 27 Jul 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 19:20 WIB
[Bintang] 6 Profesi Tanpa Upah Resmi tapi Membantu Masyarakat di Indonesia
Pak Ogah. (Via: kaskus.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya serius memberdayakan polisi cepek atau pak ogah yang beroperasi di jalanan Ibu Kota. Mereka akan diberdayakan untuk membantu mengatasi kemacetan di Jakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, saat ini jajarannya tengah mendata jumlah polisi cepek yang ada di Jakarta. Polisi memiliki waktu sebulan untuk mendata pak ogah agar bisa menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas).

"Sebulan kita kasih waktu untuk Kasat lantas mendata, termasuk titiknya, termasuk orangnya yang ada di situ. Baru dua hari kita data," ujar Halim di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/7/2017).

Namun Halim menegaskan, pihaknya tidak merekrut polisi cepek sebagai Supeltas. Melainkan hanya diberdayakan dengan dibekali pengetahuan seputar lalu lintas.

"Kami beri pengetahuan dan pelatihan. Anggota yang melatih. Mereka tanggung jawabnya hanya mengatur, tidak boleh lebih dari itu," terang dia.

Terkait pemberdayaan polisi cepek ini, Ditlantas Polda Metro Jaya masih berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder, termasuk Pemprov DKI dan beberapa perusahaan untuk mendukung program ini.

"Iya, ini kan proses. Kita sounding dulu ke Gubernur DKI, bagaimana tanggapannya. Sekalian satu bulan ini kita datakan di jalan yang nonprotokol yang tidak terjangkau polisi," ucap Halim.



Saksikan video menarik di bawah ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya