Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, partinya masih mengadakan pembicaraan intensif dengan Ridwan Kamil, untuk Pilkada Jabar 2018.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu berharap ada hasil dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga
"Moga-moga dalam satu atau dua hari ada pematangan soal kebersihan PKB dengan Ridwan Kamil," ucap Cak Imin di Jakarta Pusat, Jumat, 25 Agustus 2017.
Advertisement
Cak Imin mengatakan selain membicarakan wakil gubernur, pertemuan dengan Wali Kota Bandung tersebut juga membahas cara pemenangannya.
"Itu juga bagai menambahkan koalisi. Sehingga moga-moga satu dua hari ini ada kepastian," ujar dia.
Cak Imin menyebutkan hingga kini pihaknya masih menjalin komunikasi politik dengan berbagai partai politik lainnya.
"Kita intensif meskipun belum pasti, tapi kita sudah mematangkan bersama Ridwan Kamil, Nasdem, PPP, Demokrat," tegas Cak Imin.
Partai Nasdem telah mendeklarasikan dukungan terhadap Ridwan Kamil untuk maju pada Pilkada Jabar 2018. Sementara parpol besar lainnya seperti Golkar, PDIP, dan Gerindra juga sudah menggadang-gadang calon lain.
Kendati, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku tidak gentar, untuk bertarung pada Pilkada Jabar 2018 nanti dengan mengusung Ridwan Kamil.
Bursa Cagub Jabar
Bursa calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat (Jabar) mulai memanas. Kendati baru akan berlangsung pertengahan 2018 mendatang, sejumlah partai sudah mempersiapkan amunisi dan menyeleksi sejumlah tokoh yang dianggap layak menduduki kursi Jabar 1.
Hasil survei Poltracking Indonesia, Kamis, 8 Juni 2017 lalu, menyebut ada lima tokoh yang paling berpotensi maju di Pilkada Jabar. Hal tersebut diukur dari elektabilitas dan tingkat popularitas di kalangan publik.
Lima tokoh terkuat tersebut yaitu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mendapatkan perolehan suara 38,13 persen; menyusul, Deddy Mizwar 14,88 persen; Dedi Mulyadi 9,88 persen; Dede Yusuf 8,00 persen; dan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) 5,63 persen.
Sebagai syarat maju mencalonkan diri pada Pilkada Jabar, nama-nama potensial ini butuh kendaraan partai politik sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Ataupun jika ingin maju sebagai calon perseorangan alias independen, calon harus memenuhi syarat dukungan minimum.
Untuk calon yang diusung parpol, ada syarat 20 jumlah kursi di DPRD Jabar atau 25 persen perolehan suara parpol atau gabungan parpol. Jika kurang, harus berkoalisi.
Untuk wilayah Jabar, PDIP mempunyai 20 kursi di DPRD Jabar hasil Pemilu Legislatif 2014. Setelah PDIP, peraih kursi terbanyak, yaitu Partai Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, dan Gerindra 11 kursi.
Partai lainnya, yakni PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, Nasdem 5 kursi, PAN 4 kursi, dan Hanura 3 kursi.
Saksikan video menarik berikut ini:
Â
Advertisement