Eggi Sudjana: Salah Besar Saya Dipanggil Kepolisian

Eggi mengaku dirinya merasa tidak tahu menahu soal Saracen meski di dalam organisasi itu, dia disebut sebagai dewan pembina.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Agu 2017, 13:23 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2017, 13:23 WIB
Eggy Sudjana

Liputan6.com, Jakarta - Nama Eggi Sudjana turut muncul dalam struktur organisasi sindikat penyebar ujaran kebencian Saracen. Eggi pun menegaskan dia tidak terlibat dan tidak mau jika pihak kepolisian memanggilnya sebagai saksi.

"Salah besar saya dipanggil (pihak kepolisian)," ujar Eggi dalam sebuah acara diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2017).

Alasannya, dia tidak tahu menahu soal Saracen meski di dalam organisasi itu, disebut sebagai dewan pembina. Apalagi, kata dia, tersangka Ketua Saracen Jasriadi sudah mengatakan tidak mengenalnya.

"Jasriadi sudah menjelaskan bahwa tidak kenal dengan Eggi Sudjana, bahwa itu jabatan dewan pembina itu masih baru wacana. Belum ada, belum mereka konfirmasi," ucap dia.

Oleh karena itu, kata Eggi, apabila tetap dipanggil oleh pihak kepolisian, maka sama saja dengan mengajak perang. Terutama jika tidak ada pihak-pihak lain juga yang turut dipanggil dan diperiksa.

"Jadi kalau saya tetap diperiksa, ini artinya saya sedang dijadikan target yang harus disikat dari gerakan antipemerintah. Kalau sudah dijelaskan ini masih juga diperiksa, berarti betul target. Tapi kalau berhenti, ya Alhamdulillah, kita jaga persatuan Indonesia ini jangan sampai begini. Karena saya bagian yang enggak takut sama siapapun," ujar dia.

Eggi mengatakan, tidak ada yang perlu disampaikan kepada penyidik kepolisian. Sebab, dia tidak tahu menahu soal sindikat Saracen.

"Agar bikin terang ngapain saya bisa bikin terang, orang saya aja enggak tahu menahu. Saya enggak ngalamin, enggak mendengar, enggak ngapa-ngapain, apa yang bisa bikin terang. Inilah tugas polisi melakukan penyelidikan, bukan malah tanya saya," tegas Eggi

Sebelumnya, Polri berencana mengundang pihak-pihak yang namanya tercantum di struktur organisasi sindikat penyebar ujaran kebencian, Saracen. Mereka diundang untuk dimintai klarifikasi.

Salah satu nama yang rencananya akan dimintai klarifikasi adalah mantan pengacara First Travel, Eggi Sudjana. Nama pengacara itu ada dalam struktur organisasi Saracen, baik yang beredar di media sosial maupun di situs saracennews.com.

Saksikan video di bawah ini:

Awal Mula Dibentuk

Jasriadi, yang merupakan ketua sindikat ini, mengklaim kelompok ini terbentuk untuk menghancurkan kelompok grup media sosial lain, yang menurutnya melakukan ujaran kebencian.

"Saracen awalnya terbentuk begitu saja, setelah kita hack grup yang namanya--ada kata binatang," ujar Jasriadi dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com, Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Agustus 2017.

"Nah, di situ isi dalam grup itu ujaran kebencian banyak, dan kami sebagai tim yang punya keahlian ingin menghancurkan grup tersebut," dia melanjutkan.

Dari situlah, kata Jasriadi, pihaknya mulai menghimpun jaringan melalui media sosial untuk menghancurkan grup tersebut.

"Ternyata grup itu admin-adminnya banyak yang menyamar. Nah, saya merasa terpanggil untuk menghancurkan (grup) itu. Saya coba mengambil-alih grup itu," ujar dia.

Nama Saracen sendiri, kata Jasriadi, berarti perjuangan di media sosial. Namun, dia tidak menjelaskan tujuan perjuangan yang dimaksud.

"Waktu itu kita menggunakan Saracen, Saracen ini yang membuat nama si Ropi--Ropi Yatman tak lain mantan pacar tersangka Sri Rahayu Ningsih. Dia ambil dari (internet). Kalau enggak salah artinya perjuangan di media sosial," ujar Jasriadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya