Kiat Sukses Menjadi Mahasiswa: Habiskan Jatah Gagal

Khairunnisa Della Egaputri mahasiswi UNPAD berprinsip “habiskan jatah gagal“, sehingga hanya bersisa jatah untuk berhasil dan sukses!

oleh nofie tessar diperbarui 05 Sep 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 10:00 WIB
Kiat Sukses Menjadi Mahasiswa: Habiskan Jatah Gagal
Khairunnisa Della Egaputri mahasiswi UNPAD berprinsip “habiskan jatah gagal“, sehingga hanya bersisa jatah untuk berhasil dan sukses!

Liputan6.com, Jakarta Sebagai mahasiswa yang telah memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, secara otomatis diharuskan untuk dapat memberikan pengaruh yang positif, dan diharapkan menjadi calon intelektual muda yang tangguh serta memiliki tugas penting yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sukses menjadi mahasiswa bukan hanya memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi dan lulus tepat waktu, tetapi memiliki arti yang lebih penting daripada itu yaitu dapat  mempergunakan semua peluang dan kesempatan yang ada selama masa perkuliahan.

Masing-masing kita memiliki tujuan yang berbeda untuk menjadi mahasiswa, antara lain melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena ilmu selalu berkembang dan tidak akan pernah habis untuk dipelajari, kuliah juga untuk membanggakan orang tua, keluarga, sahabat dan masyarakat sekitar, tujuan lainnya menambah relasi dan pengalaman baik di bidang akademis maupun non-akademis, sehingga dapat melatih soft skill untuk bekal kehidupan serta karier di masa yang akan datang.

Untuk mencapai semua tujuan tersebut, sebagai mahasiswa harus memiliki sikap tanggung jawab, komitmen, dan konsisten dalam mengambil keputusan. Apabila keputusan tersebut baik, maka menjadi mahasiswa yang sukses akan terealisasi.

Untuk menjadi “SUKSES” itu adalah pilihan, apakah kita ingin menjadi sekadar penonton, atau menjadi sang pemain, ingin menjadi seorang pemenang, atau seorang pecundang? Karena sesungguhnya, pilihan untuk menjadi sukses ada di dalam diri kita sendiri, apakah kita bersedia melakukan hal-hal yang orang gagal tidak lakukan, bersedia atau tidak bekerja lebih keras dan lebih ekstra daripada orang gagal.

Ketakutan dalam diri, merasa belum ada pengalaman, menunda-nunda suatu hal yang baru dengan alasan takut gagal adalah hal yang membuat kita menjadi tidak bersedia untuk menjadi sukses. Menurut saya, orang yang sukses adalah orang yang cerdas dan mau bekerja keras, berusaha menggapai tujuan, bukan hanya mengandalkan takdir seperti yang orang gagal selalu lakukan. Prinsip “habiskan jatah gagal“, sehingga hanya bersisa jatah untuk berhasil dan sukses harus kita tanamkan dalam diri kita.

Apabila setelah semua usaha yang kita lakukan untuk menjadi ‘SUKSES’ telah kita lakukan dengan baik, maka satu hal yang paling penting adalah jangan pernah mengabaikan kekuatan DOA dan berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa, karena sesungguhnya Tuhan telah memberi janji bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, namun apabila sudah berusaha dan bertawakal tapi tujuan tersebut belum tercapai, sesungguhnya Tuhan selalu tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Harapannya, sebagai mahasiswa kita harus menjadi “agen-agen perubahan”, memberikan pengaruh positif bagi sesama, berguna untuk masyarakat, dan dapat membawa nama baik serta mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Amin.


(PR)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya