Liputan6.com, Surabaya - Sejak diberlakukan pemantauan lalu lintas lewat kamera CCTV, angka pelanggaran lalu lintas di Kota Surabaya turun drastis. Namun di balik itu, setiap pagi sejumlah petugas lalu lintas mendapat tugas tambahan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (14/6/2017), diberlakukannya sosialisasi terhadap semua jenis pelanggaran lalu lintas melalui kamera CCTV awal September 2017, sejumlah polisi lalu lintas Polrestabes Surabaya diberikan tugas tambahan berupa mengantar surat pelanggaran ke alamat para pelanggar.
Baca Juga
Tak jarang para petugas mengalami kesulitan ketika alamat yang tertera ternyata rumah tersebut kosong dan tidak berpenghuni. Sementara itu dari data yang masuk, angka pelanggaran lalu lintas yang tercatat selama dua pekan ini terus menurun. Semua jenis pelanggaran terpantau kamera dan direkam sebagai bukti pelanggaran.
Advertisement
Saat ini masih dua titik perempatan di Kota Surabaya yang terpasang CCTV, perekam pelanggaran lalu lintas. Namun rencanannya Pemerintah Kota Surabaya akan memasang kamera CCTV perekam pelanggaran di setiap perempatan di Kota Surabaya.
Sementara di Bandung sejumlah petugas Dinas Perhubungan cekatan yang tidak hanya memantau tapi juga menegur pelanggar lalu lintas.
Video dua pelajar SMA yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas dan diperingatkan saat antre lampu merah viral di media sosial. Video pantauan CCTV itu terkenal dengan CCTV bersuara atau CCTV berbicara. Semua upaya ini dilakukan untuk satu tujuan, yakni menekan pelanggaran lalu lintas yang jadi sumber utama kecelakaan.
Â
(Winda Ayu Larasati)