Gandeng Swasta, Djarot Akhirnya Rampungkan Bedah 67 Rumah

Rumah yang mendaftar untuk dibedah sebanyak 83 rumah, namun setelah diseleksi hanya 67 yang layak untuk dibedah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Sep 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2017, 10:01 WIB
Gandeng Swasta, Djarot Rampungkan Bedah 67 Rumah
Gandeng Swasta, Djarot Rampungkan Bedah 67 Rumah

Liputan6.com, Jakarta - Program bedah rumah yang digagas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat pada April lalu akhirnya selesai. Hari ini, Gubernur Djarot meresmikan dan menyerahkan kunci rumah secara simbolik pada 67 warga Cilincing, Jakarta Utara yang sudah selesai dibedah.

"Program bedah rumah ini digagas Pak Basuki Tjahaja Purnama. Ini tidak dapat selesai tanpa bantuan swasta," kata Djarot di Cilincing, Kamis (28/9/2017).

Semula, kata Djarot, rumah yang mendaftar untuk dibedah sebanyak 83 rumah, namun setelah diseleksi hanya 67 yang layak untuk dibedah oleh program CSR beberapa perusahaan swasta.

"Saya ucapkan selamat, tolong dijaga jangan dikontrakkan," kata Djarot.

Djarot juga mengucapkan terima kasih pada pihak yang membantu program tersebut salah satunya Avian Brands yang membuat rumah bertema 'Warna Warni untuk Jakarta'.

"Terima kasih pada CSR, Pemerintah tidak bisa sendiri tanpa dibantu swasta dan masyarakat," kata dia.

Selain membantu menyediakan bahan bangunan dan cat, Avian Brand juga melatih para PHL dan PPSU yang mengerjakan program bedah rumah.

"Dengan selesainya program ini semoga menjadi dukungan nyata pada Pemprov DKI," ujar Assisten Project Manager Avian, Hendra Noprida.

Sementara itu, Djarot juga mengapresiasi kerja keras para PPSU yang sudah merampungkan pengerjaan bedah rumah.

"Apresiasi pada PPSU atas semangat kegotongroyongan dan kegigihannya menyelesaikan program ini," tandas Djarot.

 

Dikomplain Warga

Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal kabar adanya warga yang protes usai rumahnya dibedah oleh Pemprov DKI. Menurut Djarot, warga seharusnya ikut membantu dan mengawasi saat rumahnya dibedah agar tak ada komplain usai bedah rumah.

"Warga kita bantu, warga juga harus ikut bantu dong, pemilik juga harus awasin untuk rumahnya sendiri. Masa dia mau jadinya saja," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Dengan ikut mengawasi bedah rumah, lanjut Djarot, maka tak ada kesalahan di akhir. "Prosesnya dia harus ikut pas bangunnya juga ikut, jangan setelah jadi kemudian komplain. Ketika dia cuek, ada yang pintunya kurang," kata dia.

Mantan Walikota Blitar itu mengatakan bahwa program bedah rumah berbeda dengan renovasi dan pembangunan perumahan.

"Enggak kalau kita bangun rumah kamu minta seperti di properti perumahan tambah ini tambah jni. Anda enggak bayar loh kita kita bantu. Oleh karena itu tolong yah jangan membayangkan bedah rumah seperti tinggal di perumahan," tegas Djarot.

Selain itu, kata Djarot, pihaknya juga sudah membantu pemasangan listrik di rumah bedah. Namun, pemilik harus membayar biaya listrik sendiri.

"Listriknya bayarnya kan ke PLN pasti bayar masa mau gratisan semuanya, kita bangun sudah bantu berapa itu kalau mau hitung-hitungan berapa puluh juta. Masa enggak ada rasa bersyukurnya," ucap Djarot.

Djarot menegaskan, bila ada warga mengeluh rumah tak ada sekat, maka warga dan pemilik dapat bergotong royong membuat sekat sendiri.

"Ya bikin sekat sendiri dong," Djarot menandaskan.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya