Megawati: Saya Berdoa Perang Korea Utara dan Selatan Tak Terjadi

Menurut Megawati, Demokrasi Pancasila membimbingnya untuk menebar damai, utamanya dalam meredam konflik antara Korea Utara dan Selatan.

oleh Andrie Harianto diperbarui 16 Nov 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2017, 16:30 WIB
Megawati Soekarnoputri di Kampus Mokpo, Korea Selatan
Rektor Institut Negeri Sepuluh November, Joni Hermana disaksikan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menandatangani MoU dengan President Mokpo National University, Il Cho di Kampus Mokpo, Korea Selatan, Kamis (16/11). (Liputan6.com/ Andri Haryanto)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Megawati Soekarnoputri menyatakan, konflik dua negara serumpun, Korea Utara dan Korea Selatan harus dapat diakhiri. Bila konflik terus berlangsung dan berakhir perang, maka kerugian akan diderita rakyat kedua negara.

"Saya selalu berdoa untuk kedua negara. Semoga perang tidak akan pernah terjadi. Semoga kedamaian selalu terjadi," kata Megawati dalam sambutannya di Mokpo National University, Korsel, Kamis (16/11/2017).

Menurut Megawati, Demokrasi Pancasila membimbingnya untuk menebar damai, utamanya dalam meredam konflik antara dua negara, Korea Utara dan Selatan.

"Saya tidak akan menyerah terus terlibat dalam pencarian resolusi konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara," kata Mega berkaca-kaca.

Megawati menentang pihak manapun yang memanfaatkan situasi konflik kedua negara yang akan mempertajam konflik.

"Pilihan saya tidak akan pernah berubah. Saya memilih bersama rakyat Korea Selatan dan Korea Utara untuk terus mengejar kedamaian kedua negara. Saya selalu mengatakan, Anda adalah serumpun. Kita harus percaya, selalu ada jalan keluar jika kita memilih cara damai untuk menyelesaikan konflik dan perselisihan," tegas Megawati.

Selain berunding dengan kedua negara untuk mencari formulasi penyelesaian konflik, Megawati mengatakan, dia selalu berdoa agar tidak terjadi perang di antara kedua negara.

"Satu hal yang harus menjadi kesadaran bersama kita, jika konflik Korea Selatan dan Korea Utara berujung perang, harus diingat bahwa yang paling menyedihkan dan menderita adalah orang-orang Korea Selatan dan Korea Utara sendiri," ujar Mega.

Saksikan video di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya