Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah terduga penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Polisi juga membuka hotline di nomor 081398844474 agar masyarakat melapor jika menemukan orang yang mirip dengan sketsa tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, sejak hotline dibuka, sudah ada 300 lebih panggilan masuk maupun pesan singkat yang diterima polisi terkait Novel Baswedan.
Baca Juga
"Sampai hari ini, 397 yang sudah masuk, berupa SMS maupun telepon," ujar Argo, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Advertisement
Beragam respons diberikan masyarakat terkait dua sketsa wajah terduga pelaku yang dirilis beberapa waktu lalu di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebagian besar hanya mengetes hotline tersebut. Namun, ada juga yang menawarkan membantu mencari penyerang Novel Baswedan dengan cara gaib.
"Ada juga yang menawarkan jasa para normal. Tapi rata-rata ingin ngetes saja. Jadi, belum ada informasi yang signifikan," kata Argo.
Â
Kata Istri Novel
Polda Metro Jaya telah merilis dua sketsa wajah pria yang diduga kuat sebagai penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Namun, keluarga mengaku belum bisa bernapas lega sampai para pelaku tertangkap.
Istri Novel, Rina Emilda, mengatakan dia masih tidak yakin polisi bisa menuntaskan kasus penyerangan Novel. Dia pun memberi waktu 30 hari ke depan bagi kepolisian untuk bisa mengungkap misteri penyerangan suaminya.
"Kita lihat sebulan ke depan, Mas. Saya masih belum yakin terungkap," kata Rina kepada Liputan6.com lewat pesan singkat, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Rina menuturkan, dia sama sekali tidak mengenali dua sketsa wajah yang dirilis polisi. Padahal, pihak kepolisian dalam rilisnya sempat menyebut, kuat dugaan dua pelaku dalam sketsa wajah itu pernah berkunjung ke rumah Novel Baswedan.
"Enggak kenal, ya. Enggak tahu,"Â ucap dia.
Rina juga menyebutkan, Novel belum menjalani operasi mata yang kedua lantaran selaput matanya belum tumbuh optimal.
"Perkembangannya terakhir ini sangat lambat. Jadi, untuk saat ini belum bisa operasi sampai selaput sudah tumbuh optimal," Rina menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement