Liputan6.com, Jakarta - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay menceritakan saat dirinya mendapat ancaman dari para anggota DPR. Ancaman diterima Komisioner KPU periode 2012-2017 itu berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2014.
Hadar mengaku, dia menerima ancaman saat menggelar rapat tertutup dengan anggota DPR.
Baca Juga
"Saya pernah alami rapat tertutup, didesak dan pernah diancam macam-macam," ujar Hadar di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2018).
Advertisement
Namun Hadar tak mau menjelaskan lebih rinci ancaman yang dia terima bersama anggota KPU lainnya. Dia hanya mengisyaratkan, anggota parlemen terlihat memiliki kepentingan politik yang besar.
"Ya detailnya tidak perlu saya ceritakan," kata dia.
Meski begitu, Hadar membuka satu ancaman yang dia terima. Yakni KPU akan diaudit apabila tidak menuruti keinginan dari oknum tersebut.
"Ada yang bilang KPU akan diaudit lah, apalah," kata dia.
Tanggapan Anggota DPR
Mendengar pengakuan Hadar, politikus PDI Perjuangan Arteri Dahlan mengatakan Hadar mengada-ada.
"Yang disampaikan Pak Hadar itu tuduhan serius, saya tiga tahun di Komisi II tidak pernah mengancam dan mengarahkan," ujar Arteri.
Anggota DPR ini meminta Hadar tak sembarang bicara yang dapat menimbulkan polemik. Arteri pun menantang Hadar untuk membuktikan kebenaran ucapannya itu.
"Kalau diancam, sebut di mana dan kapan, mohon dibuktikan pertemuannya," kata dia.
Arteri dengan tegas mengatakan siap membantu Hadar jika ancaman tersebut benar terjadi. Arteri tak segan untuk melaporkan anggota dewan yang mengancam Hadar ke penegak hukum.
"Saya pastikan kalau memang ada, itu akan diproses," papar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement