Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total akan terjadi malam ini, Rabu (31/1/2018). Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, proses Gerhana Bulan Total atau Super Blue Blood Moon akan mulai terjadi pada pukul 18.48 WIB.
Pada saat gerhana bulan terjadi, menurut dia, bagian bawah purnama mulai tergelapi bayangan Bumi.
Advertisement
"Kemudian pukul 19.52 WIB sampai 21.08 WIB bulan menjadi gelap kemerahan saat seluruh purnama masuk ke bayangan inti Bulan. Warna merah disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi," kata Thomas.
Advertisement
Setelah itu, ucap dia, secara perlahan cahaya purnama mulai tampak dari bagian kanan bawah. Proses Gerhana Bulan akan berakhir pada pukul 22.11 WIB.
Yang lebih menarik, fenomena tersebut dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jakarta.
Prediksi Cuaca
Lantas bagaimana kondisi cuaca di Ibu Kota dan wilayah lain saat Gerhana Bulan terjadi?
Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko, kondisi cuaca di Jakarta pada saat Gerhana Bulan diprediksi berawan.
"Di tempat ini, gerhana akan mulai terjadi pada pukul 17.50 WIB dan berakhir pada 23.10 WIB. Dan 62Â persen tertutup awan," kata Hary.
Selain itu, kondisi yang sama juga terjadi di Bandung, Jawa Barat. Proses gerhana bulan mulai terjadi pada pukul 17.50 WIB dan berakhir 23.10 WIB.
Advertisement
Lokasi Ideal
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, gerhana Super Blue Blood Moon ini dapat dilihat secara ideal dari daerah perbatasan.
Daerah itu dimulai dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah di sebelah barat Sumatera.
"Yaitu melintas di Samudra Hindia yang berada sebelah barat Sumatera yang merupakan zona bulan terbit saat fase gerhana penumbra berlangsung," kata Dwikora, seperti dikutip dari bmkg.go.id, Selasa (30/1/2018).
Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati gerhana bulan ini berada di sejumlah tempat, yaitu di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi.
"Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal. Bahkan, di Makassar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat event nonton bersama Super Blue Blood Moon," kata dia.
Meskipun fenomena ini merupakan fenomena langka, masyarakat harap mewaspadai tinggi pasang maksimun hingga mencapai 1,5 meter karena adanya gravitasi bulan dengan Matahari.
Fenomena gerhana bulan ini juga dapat mengakibatkan surut minimum mencapai 100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di Pesisir Sumatera Utara, Sumatera Barat, Selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: