Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara telah ditempuh oleh Pemprov DKI untuk mengembalikan fungsi trotoar. Namun nyatanya, masih saja ada pedagang yang nekat menjajakan barangnya di trotoar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan kepatuhan penertiban PKL dari trotoar hanya bersifat sementara.
"Jadi saya lihat sendiri, begitu kita lewat mereka kosongi. Begitu tidak ada petugas mereka berjualan kembali," ujar Sandi usai melaksanakan Salat Gerhana di Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018.
Baca Juga
Maka dari itu, Sandi ingin lokasi sementara yang diberikan sebagai lapak selama penataan akan membiasakan pedagang tertib. "Kita berikan lokasi sementara dan peran usahanya mereka mudah-mudahan bisa mengubah perilaku mereka," kata Sandi.
Advertisement
Menurut orang nomor dua DKI ini, penertiban PKL tidak akan mampu dilaksanakan apabila pedagang tidak memiliki kesadaran sendiri untuk mengubah kebiasaan. Bahkan sebanyak apapun jumlah petugas yang dikerahkan, kata Sandi tidak akan membantu. Oleh sebab itu, Sandi juga memohon pengawasan langsung dari masyarakat.
"PKL itu ada di sana kan karena ada yang beli. Jadi kalau masyarakatnya juga tertib, tidak beli di trotoar. Ingatkan para PKL itu untuk berjualan di lokasi sementara tapi pemerintah harus menyediakan lokasi sementara," tegas Sandi.
Saat ini Pemprov DKI masih terus berupaya mengingatkan dan memastikan peraturan ditegakkan kepada para pengguna jalan atau trotoar.
Lapak Coworking Space
Sandiaga beberapa waktu lalu mengatakan, akan memfasilitasi para PKL yang berteriak meminta jatah tenda pada Pemprov. Ia berencana memasukkan para PKL ke kios-kios kosong di Tanah Abang.
"Nah itu kita justru lagi lihat. Apakah mereka bisa dimasukin di blok-blok yang kosong," kata Sandi
Para PKL itu rencananya akan dibuatkan lapak layaknya coworking space. "Tapi harus ada pendekatan yang berbeda, ya. Harus dibuat tempat olahraga, co-working space," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement