Anggota OKI Minta Indonesia Meningkatkan Peranan di Bidang Ketenagakerjaan

Pengaruh Indonesia di OKI Makin Menguat

oleh Cahyu diperbarui 26 Feb 2018, 10:49 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 10:49 WIB
Hanif Dhakiri
Pengaruh Indonesia di OKI Makin Menguat

Liputan6.com, Jeddah Sejumlah negara anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Konferensi Islam (OKI) meminta Indonesia meningkatkan peranan dan pengaruhnya terhadap anggota OKI, khususnya di bidang ketenagakerjaan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, situasi nasional yang kondusif, serta memiliki populasi Muslim terbesar, Indonesia dianggap memiliki posisi strategis memainkan pengaruhnya.

Usai pertemuan OKI bidang ketenagakerjaan yang dihadiri para pejabat senior dan menteri Kementerian Ketenagakerjaan angggota OKI di Jeddah, Arab Saudi yang berakhir pada Kamis (22/2/2018), sejumlah Menteri Ketenagakerjaan mengajukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, M. Hanif Dhakiri. Mereka ingin bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam bidang ketenagakerjaan. Contohnya, Menteri Ketenagakerjaan dari Libya dan Azerbaijan.

Dalam pertemuan bilateral dengan Indonesia, delegasi Libya yang dipimpin Menteri Tenaga Kerja, Mahdi Warathmi, meminta Indonesia memberikan bantuan pelatihan vokasi.

“Terutama pelatihan untuk perawat, kedokteran umum, konstruksi, serta pelatihan keterampilan untuk anak muda,” ujarnya.

Libya meyakini, kerja sama tersebut akan efektif mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar serta telah sukses memimpin forum Menteri Ketenagakerjaan tingkat OKI selama 2015-2017 dengan berbagai ide sesuai tren global.

Libya pun memastikan situasi keamanan dalam negerinya sudah aman.

Di tempat terpisah, Menteri Tenaga Kerja, Perlindungan Sosial, dan Kependudukan Azerbaijan, Salim Muslumov, mengajak Indonesia kerja sama di bidang ketenagakerjaan, khususnya terkait pelatihan vokasi.

“Kami juga mengundang Menaker RI berbicara pada konferensi internasional terkait SDG tentang isi ketenagakerjaan,” ucapnya.

Azerbeijan juga meminta dukungan Indonesia atas berdirinya Baku Islamic Labour Market Centre. Sebuah pusat pengembangan pasar kerja dibawah OKI yang akan dibangun di Baku, Azerbaijan. Begitu juga dukungan untuk pencalonan Azarbeijan menjadi Sekjen ISSA (International Social Security Association).

Usai melakukan pertemuan, Hanif Dhakiri menyambut baik rencana kerja sama tersebut.

“Sudah saatnya Indonesia meningkatkan peran global, kerja sama, termasuk memberi bantuan kepada beberapa negara yang membutuhkan,” kata dia.

Bantuan yang dimaksud, misalnya, mengirim instruktur beberapa keterampilan kerja ke beberapa negara yang membutuhkan. Atau, memberikan kesempatan tenaga kerja atau instruktur dari negara lain mengikuti pelatihan di Indonesia.

“Termasuk kepada Libya dan Azerbajan,” ujar Hanif.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya