UMKM Indonesia Makin Melek Digital, BCA Siap Operasikan QRIS Tap

Hingga Januari 2025, tercatat ada 257 ribuan UMKM yang aktif menjadi merchant BCA. Aktif di sini berarti secara intens melakukan transaksi, lebih dari satu toko atau cabang.

oleh Pramita Tristiawati Diperbarui 22 Feb 2025, 16:59 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 14:20 WIB
UMKM di Indonesia Semakin Melek Digitalisasi, BCA Akan Operasikan Qris Tap
hingga Januari 2025, tercatat ada 257 ribuan UMKM yang aktif menjadi merchant BCA. Aktif di sini berarti secara intens melakukan transaksi, lebih dari satu toko atau cabang.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID19 ternyata menjadi titik balik masyarakat untuk percaya menggunakan transaksi digital dalam kesehariannya. Hal inilah yang mendorong peningkatan digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga bertumbuh pesat.

"Kalau digitalisasi UMKM, kita lihat pertumbuhannya pada pandemi, inj awal mula berganti ke digitalisasi. Qris diterima dengan baik oleh masyarakat, dipahami dan dipakai sampai ke pelosok-pelosok,"tutur VP Acquistion and Business Partnership BCA Liyanni Lie, dikutip Sabtu (22/2/2025).

Sebab sebelumnya, UMKM di Indonesia masih bertahan dengan cara-cara tradisional. Seperti menyimpan uang hingga ratusan juta di laci tokonya, dan tidak menerima bayaran via transfer apalagi QRIS, untuk transaksinya. 

"Karena dulunya, masyarakat itu pembayaran maunya lihat yang real. Uangnya ada, dipegang, diterima,"katanya.

Namun, pada saat COVID-19, dimana aktifitas semua dibatasi, kontak tidak diperbolehkan, transaksi digitalisasi atau non tunai pun jadi pilihan utama. Masyarakat dan UMKM mulai menikmati, segala jenis transaksi hanya dari handphone saja.

Hal inilah yang mendorong naiknya pelaku UMKM yang menjadi merchant BCA. Dimana, hingga Januari 2025, tercatat ada 257 ribuan UMKM yang aktif menjadi merchant BCA. Aktif di sini berarti secara intens melakukan transaksi, lebih dari satu toko atau cabang.

"Dan 40 sampai 50 persen adalah UMKM FnB, kuliner. Pada saat pandemi pun, merchant kami yang paling bertahan itu usaha kuliner. Dan mereka perseorang loh, bukan CV atau PT, tapi tetap stay memgembangkan usahanya,"ungkap Liyanni.

 

Perbaharui Teknologi

Dukung UMKM di Indonesia, BCA Perluas Penggunaan QRIS
Pelaku UMKM bertransaksi menggunakan QR Code BCA mobile pada pameran Adi Wastra Nusantara di Jakarta (11/2/2022). Bertepatan dengan momen Hari Ulang Tahun BCA yang ke-65, BCA mendukung UMKM di Indonesia melalui tiga pilar utama yaitu Pilar Pembayaran, Pembinaan, dan Pembiayaan. (Liputan6.com/HO/Eko)... Selengkapnya

Bahkan, per Januari 2025, pengguna Qris BCA juga mengalami peningkatan hingga 2 kali lipatnya, atau sekitar 120 persen. Angka ini diprediksi akan terus naik di tahun ini, mengingat pelaku UMKM semakin diminati.

Untuk itu, BCA akan terus memperbaharui teknologi penunjangnya. Seperti mesin EDC yang berbasis android, penunjang Qris Tap yang direncanakan akan aktif dipakai Maret 2025.

Hal ini pun diungkapkan, Direktur BCA Santoso, pihaknya akan menjalankan inovasi terbaru yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) tersebut. Pada Maret 2025, BCA bersama beberapa penyedia jasa pembayaran alias PJP siap meluncurkan QRIS Tap.

"Nanti ada 12 PJP yang akan melakukan launch terhadap QRIS Tap ini. Semua mobile banking dari 12 PJP ini nanti bisa di-experience-kan di merchant-merchant industri, termasuk BCA adalah salah satu yang ikut serta," katanya.

Bulan Depan Bayar Pakai QRIS Tak Perlu Scan, Cukup Tap HP Saja

Cara Daftar QRIS untuk Pedagang (sumber: qris.id)
Cara Daftar QRIS untuk Pedagang (sumber: qris.id)... Selengkapnya

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan menambah satu lagi fitur yang memudahkan masyarakat Indonesia menggunakan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Fitur yang tengah disiapkan tersebut adalah QRIS Tap yang akan dirilis tengah Maret 2025. 

Fitur QRIS Tab ini memudahkan pengguna jasa tidak memerlukan pemindaian (scan) untuk layanan transportasi umum. Pengguna cukup melakukan tapping smartphone saja. 

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyatakan, BI berupaya untuk mempercepat peluncuran layanan tersebut dari rencana awal perilisan pada akhir triwulan I tahun ini.

“Kemarin kan kami katakan mungkin (QRIS Tap diluncurkan) di akhir triwulan I. Nah, ini nampaknya kami bisa percepat gitu,” ucap Filianingsih Hendarta dikutip dari Antara, Rabu (20/2/2025).

Inovasi tersebut merupakan salah satu inisiatif pengembangan teknologi sistem pembayaran seperti yang tercantum dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.

Filianingsih menyampaikan bahwa terobosan tersebut menunjukkan komitmen pihaknya dalam mendukung program transformasi digital yang tengah digencarkan oleh pemerintah, khususnya pada sektor transportasi.

“Jadi, nanti tidak perlu lagi memindai (scan), cukup melenggang, dekatkan saja HP (handphone)-nya (ke mesin pembayaran), bisa langsung masuk (ke layanan transportasi), yang penting ada dananya (yang tersimpan dalam aplikasi pembayaran di HP),” jelasnya.

Pangkas Merchant Discount Rate

Cara Daftar QRIS untuk Pedagang
Cara Daftar QRIS untuk Pedagang (sumber: qris.id)... Selengkapnya

Selain menyediakan layanan QRIS Tap, ia menuturkan bahwa Bank Indonesia juga berupaya untuk memberikan lebih banyak kemudahan kepada masyarakat dalam penggunaan QRIS dengan menurunkan Merchant Discount Rate (MDR) dari 0,4 persen menjadi 0 persen.

MDR adalah biaya yang dikenakan kepada pemilik usaha atau merchant setiap dilakukan pembayaran non-tunai, termasuk menggunakan QRIS, yang diterapkan oleh penyedia layanan pembayaran sebagai biaya operasional.

“Kami akan menurunkan MDR untuk QRIS di BLU, Badan Layanan Umum, dan PSO (Public Service Obligation/Kewajiban Pelayanan Publik). Ini merupakan bentuk keberpihakan Bank Indonesia untuk mendukung program pemerintah, khususnya untuk meningkatkan atau perbaikan layanan umum,” kata Filianingsih.

Ia menyatakan bahwa sejumlah layanan umum yang mendapatkan penurunan MDR antara lain layanan rumah sakit, tempat wisata, pendidikan, pengelolaan dana pendidikan, pos, serta transportasi umum, termasuk MRT, KRL, dan Damri.

“Kebijakan skema harga QRIS untuk kriteria merchant Badan Layanan Umum dan Public Service Obligation dari 0,4 persen menjadi 0 persen akan berlaku mulai 14 Maret 2025, bersamaan dengan launching QRIS Tap,” imbuhnya.

Volume Transaksi QRIS

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bahwa volume transaksi ekonomi dan keuangan digital melalui QRIS meningkat 170,1 persen year on year (yoy) sepanjang bulan lalu.

“Volume transaksi pembayaran digital melalui QR Indonesian Standard, QRIS, tetap tumbuh pesat sebesar 170,1 persen year on year didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant,” ujarnya.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya