Sandiaga Uno Sebut 4.000 Warga Jakarta Alami Gangguan Jiwa

Tingginya tingkat stres di Jakarta menyebabkan banyak warga Ibu Kota yang mengalami gangguan jiwa.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mar 2018, 15:35 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 15:35 WIB
[Bintang] Sandiaga Uno
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. (Bintang.com/Adrian Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya tingkat stres di Jakarta menyebabkan banyak warga Ibu Kota yang mengalami gangguan jiwa. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkap sekitar 4.000 warga Jakarta mengalami gangguan jiwa dan perlu perawatan.

Jumlah tersebut didapatkan usai program ketok pintu layani dengan hati berjalan.

Dia menjelaskan, banyak warga Jakarta yang mengalami tekanan hidup, dari segi ekonomi atau kerja. Hal tersebut menyebabkan stres hingga akhirnya mengalami gangguan jiwa.

"Dari 4.000 ini kalau kita ekstrapolasi ada 11 ribu dan 10 persennya perlu dirawat inap," kata Sandiaga Uno seperti dikutip dari Merdeka, Kamis (1/3/2018).

Untuk mengatasi gangguan jiwa warga Jakarta, politikus Gerindra ini akan bekerja sama dengan salah satu professor lulusan Harvard Medical School Boston untuk membuat Jakarta Institute for Mental Health.

"Di perlukan secara urgensinya tinggi yaitu Jakarta Institute for Mental Health (JIMH) yang akan kita gagas," jelasnya.

Cari Solusi

Selain itu, Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi penanganan gangguan jiwa.

"Juga dengan RSKD Duren Sawit yang lagi dibangun sekarang untuk memastikan fenomena ODGJ bisa diantisipasi dengan baik ke depan," pungkas Sandiaga Uno.

 

Reporter: Syifa Hanifah

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya