Jokowi: Jangan Sampai Umat Islam Terjebak Fitnah

Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia menjadi panutan banyak negara dalam hal mengelola kemajemukan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Mar 2018, 20:25 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 20:25 WIB
jokowi
Presiden Jokowi menerima peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat Asia Pasifik ke-10 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3/2018). (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak terjebak kepada fitnah, hasutan, dan kebencian.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi dengan peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat Asia Pasifik ke-10.

"Jangan sampai umat Islam di Indonesia terjebak pada fitnah, hasutan kebencian," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia menjadi panutan banyak negara dalam hal mengelola kemajemukan. Meskipun memiliki 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa daerah, sambung dia, masyarakat Indonesia tetap hidup rukun.

"Maka semua itu harus kita jaga. Bahkan kita harus menularkan pengalaman berharga umat Islam di Indonesia kepada dunia dalam menjaga kerukunan, persatuan, dalam menjaga perdamaian di bumi Allah SWT," ucap Jokowi.

Khusus untuk para peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis, Jokowi mengingatkan agar terus menyiarkan dan mengamalkan kebaikan. Sebagaimana yang tertuang dalam Alquran dan hadis.

"Kita semua harus membangun kemanusiaan yang adil beradab. Tidak membentak anak yatim. Peduli pada fakir miskin, cinta saudara-saudara kita sebangsa se-Tanah Air serta menyayangi seluruh kehidupan di bumi Allah ini," tandas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya