Polisi Korban Banjir Bandang Mamuju Dikenal Baik di Masyarakat

Polisi korban banjir bandang di Mamuju, Sulawesi Barat dikenal masyarakat sering membantu orang yang membutuhkan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 25 Mar 2018, 12:29 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2018, 12:29 WIB

Patroli Indosiar, Mamuju - Jenazah almarhum Aipda Nurman, salah satu anggota polisi yang menjadi korban dalam peristiwa bandang di Mamuju tiba di rumah duka. Almarhum dirujuk ke Makassar setelah tertiban tembok runtuh saat sedang berjuang menyelamatkan warga yang terperangkap banjir.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Minggu (25/3/2018), kedatangan jenazah Aipda Nurman disabut isak tangis keluarga di rumah duka di Keluarahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat, pada Sabtu 24 Maret. Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 15.00 WITA.

Almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Wahidin Makassar selama dua hari. Namun nyawa almarhum tidak bisa diselamatkan. Korban mengalami luka dibagian batang otak akibat benturan reruntuhan bangunan saat dia berusaha mengevakuasi korban banjir bandang.

Kapolres Mamuju, AKBP Muh. Rifai Arvan mengatakan almarhum Aipda Nurman meninggalkan seorang istri bernama Sri Handayani dan tiga orang anak.

“Menurut teman-temannya almarhum sangat low profile mudah tersenyum dan gampang akrab dengan orang,” tambah AKBP. Muh. Rifai Arvan.

Almarhum Apida Nurman yang bertugas di Satlantas Polres Metro Mamuju dimata pimpinan dikenal sangat baik etik maupun disiplin dalam menjalankan tugas-tugas  sebagai abdi negara. Bahkan almarhum dikenal sangat dekat dengan masyarakat dan dikenal sangat sering membantu masyarakat saat sedang kesusahan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya