Polisi Tangkap Pengeroyok 2 Anggota TNI AU Jual Durian di Bekasi

Jajaran Reserse Polres Bekasi Kota meringkus pelaku pengeroyokan dua anggota TNI AU yang berjualan durian di Bekasi.

oleh Merdeka.com diperbarui 27 Mar 2018, 10:56 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 10:56 WIB
Borgol
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Reserse Polres Bekasi Kota meringkus pelaku pengeroyokan dua anggota TNI AU yang berjualan durian di Bekasi. Salah satu pelaku bernama Aldi Pratama (21) itu merupakan anggota ormas pemuda di Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengatakan, hingga kini polisi masih mengejar 14 pelaku lainnya. Saat ini, pihaknya telah meminta keterangan ketua ormas tersebut guna mencari informasi soal anggota mereka yang diduga melakukan pengeroyokan.

"Saya optimistis tertangkap semua karena nama sudah kita kantongi," ujarnya di Markas Polda Metro Jaya, Senin (26/3/2018).

Aldi, kata Indarto, masih diperiksa intensif di Polres Metro Bekasi. Ia terancam dikenakan Pasal 170 tentang pengeroyokan. 

"Saya kira itu oknum ya. Kita ada dua cara dalam menyosialisasikan kepada ormas di Bekasi. Pertama kita komunikasi dan kedua penegakan hukum," kata Indarto.

Kronologi Pengeroyokan

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

 Dua anggota TNI Angkatan Udara (AU), Praka Ade Septiyanto dan Praka Hendrik Kereh dikeroyok belasan anggota organisasi masyarakat di Jalan Jati Kramat Jatiasih Kota Bekasi. Akibatnya, keduanya luka sobek di bagian wajah dan luka memar di seluruh tubuhnya.

Praka Ade menjelaskan, kejadian berawal saat dia dan rekannya Hendrik tengah berjualan durian pada Kamis dini hari.

Tiba-tiba saja, sekelompok pemuda yang mengaku sebagai anggota ormas meminta paksa sedikitnya 9 buah durian yang dijual anggota TNI tersebut.

"Saya menyampaikan jangan meminta duren sebanyak itu, saya kan jualan duren pakai modal. Nanti saya bisa rugi," kata Ade kepada Liputan6.com, Kamis 22 Maret 2018.

Perkataan tersebut rupanya tidak digubris. Belasan anggota ormas itu lalu mendorong Ade hingga terjatuh.

"Sedikitnya ada 15 orang. Mereka meminta duren secara paksa dan kasar," jelasnya.

Melihat itu, rekan anggota TNI, Hendrik Kereh mencoba melerai dan menenangkan situasi. Namun, lagi-lagi hal tersebut tidak diindahkan.

Para anggota ormas tersebut tetap mengeroyok kedua korban. Bahkan, pelaku menghajar Ade dan Hendrik dengan cara dipukul dan dilempari pakai buah durian.

Aksi pengeroyokan itu akhirnya berhenti, setelah adanya warga yang berdatangan ke lokasi dan melerai pemukulan tersebut.

Ade kemudian membuat laporan ke polisi. Kasus ini pun ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum dapat dimintai keterangan.

 

Reporter: Ronald

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya