Liputan6.com, Jakarta - Dua anggota TNI Angkatan Udara (AU), Praka Ade Septiyanto dan Praka Hendrik Kereh dikeroyok belasan anggota organisasi masyarakat di Jalan Jati Kramat Jatiasih Kota Bekasi. Akibatnya, keduanya luka sobek di bagian wajah dan luka memar di seluruh tubuhnya.
Praka Ade menjelaskan, kejadian berawal saat dia dan rekannya Hendrik tengah berjualan durian pada Kamis (22/3/2018) dini hari.
Tiba-tiba saja, sekelompok pemuda yang mengaku sebagai anggota ormas meminta paksa sedikitnya 9 buah durian yang dijual anggota TNI tersebut.
Advertisement
"Saya menyampaikan jangan meminta duren sebanyak itu, saya kan jualan duren pakai modal. Nanti saya bisa rugi," kata Ade kepada Liputan6.com, Kamis (22/3).
Perkataan tersebut rupanya tidak digubris. Belasan anggota ormas itu lalu mendorong Ade hingga terjatuh.
"Sedikitnya ada 15 orang. Mereka meminta duren secara paksa dan kasar," jelasnya.
Melihat itu, rekan anggota TNI, Hendrik Kereh mencoba melerai dan menenangkan situasi. Namun, lagi-lagi hal tersebut tidak diindahkan.
Dilerai Warga
Para anggota ormas tersebut tetap mengeroyok kedua korban. Bahkan, pelaku menghajar Ade dan Hendrik dengan cara dipukul dan dilempari pakai buah durian.
Aksi pengeroyokan itu akhirnya berhenti, setelah adanya warga yang berdatangan ke lokasi dan melerai pemukulan tersebut.
Ade kemudian membuat laporan ke polisi. Kasus ini pun ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum dapat dimintai keterangan.
Advertisement