Liputan6.com, Serang - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan partainya sedang berpolitik dengan strategi sepak bola tanpa bola di Pemilihan Presiden 2019. Dia menjelaskan, saat ini semua partai politik (parpol) peserta pemilu tak ada yang bisa mencalonkan capres-cawapres tanpa berkoalisi.
"Jadi koalisi (Demokrat) bukan soal siapa cawapresnya, tapi kami akan berkoalisi dengan program yang kami terima," kata Hinca, di tempat yang sama, Minggu, 24 April 2018, di Serang.
Baca Juga
Yang jelas, ia mengatakan ada keuntungan bagi parpol yang berkoalisi dengan Demokrat. Ia mengistilahkan dengan beli satu dapat tiga.
Advertisement
Keuntungan pertama, lanjut Hinca, mitra koalisinya bisa memperoleh suara 10 persen pendukung Demokrat. Kedua, mendapatkan pengalaman SBY yang pernah menjadi presiden selama dua periode.
Dan ketiga, mendapatkan dukungan politik dari 100 juta pemilih milenial yang merupakan pendukung dari AHY.
"Terus tik tok tik tok (giring bola), sampai depan gawang, ini sudah babak kedua. Kalau hanya mengumumkan capresnya saja belum lengkap. Kami akan selesaikan dulu pilkada sampai Juni, Juli bercakap cakap ke situ, kemudian Agustus akan kami ambil langkah ke situ (capres-cawapres)," ujarnya.
Sesuai Pilihan Rakyat
Sementara itu, Ketua Umum Demokrat SBY mengaku akan memasangkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sesuai kehendak rakyat. Ia akan mengambil keputusan usai melakukan lawatan nusantara.
"Insyaallah nanti ada pemimpin baru yang amanah, cerdas dan memikirkan masih rakyat banyak," kata SBY, di hadapan ratusan ulama, santri dan masyarakat Kota Cilegon, Minggu malam, 24 April 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement