Anies Sebut Giant Sea Wall Bisa Jadi Kobokan Raksasa

Anies mengatakan di negara lain tanggul raksasa justru hanya menimbulkan air tercemar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Sep 2018, 15:28 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 15:28 WIB
Ika Defianti/Liputan6.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kelanjutan proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di utara Jakarta harus dipertimbangkan ulang. Sebab, menurut Anies, yang dibutuhkan Jakarta hanyalah tanggul pantai.

"Yang benar-benar dibutuhkan di Jakarta adalah tanggul pantai. Jadi, wall yang sepanjang pesisir pantai kita. Kenapa dibutuhkan? Karena tanah di Jakarta mengalami penurunan, sementara permukaan air laut mengalami naik turun" kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/9/2018).

"Tanggul yang luas di depan sana, greatest sea wall, itu yang perlu dipertimbangkan ulang. Mengapa? Karena justru dengan air yang muncul dari daratan begitu banyak ke pesisir," ujar dia.

Anies mengatakan di negara lain tanggul raksasa justru hanya menimbulkan air tercemar. "Praktik berbagai negara kita review, setelah bertahun-tahun justru tidak menjadi air bersih. Justru sebaliknya," ucap Anies.

Pemprov DKI, ujarnya, akan menemui Bappenas membahas Giant Sea Wall. Menurut dia, tanggul raksasa berpotensi hanya menjadi penampungan air alias kobokan raksasa.

 

Hindari Kobokan Raksasa

"Kami sudah bicarakan juga kita akan diskusi dengan Bappenas terkait ini dan kami tunjukkan hal-hal apa yang perlu diperhatikan agar fenomena kobokan raksasa itu tidak berulang di Jakarta," kata Anies.

"Karena air dari mana-mana yang di situ sementara tidak mengalir ke laut lepas. Tapi tertutup oleh tanggul raksasa di lepas pantai. Di situ letak masalah utamanya," tandas Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya