Silaturahmi Bersama Supoter Sepak Bola 2018 Lahirkan 10 Pernyataan Sikap

Menpora ingin pernyataan sikap hasil silaturahmi suporter Indonesia bisa segera ditindaklanjuti.

oleh Cahyu diperbarui 02 Okt 2018, 14:53 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 14:53 WIB
Suporter bola
Menpora ingin pernyataan sikap hasil silaturahmi suporter Indonesia bisa segera ditindaklanjuti.

Liputan6.com, Jakarta Dalam acara Silaturahmi Bersama Suporter Sepakbola 2018 terlahir 10 poin pernyataan sikap. Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berharap 10 poin ini bisa ditindaklanjuti dengan baik.   

"Kalau memang sudah dianggap cukup pemberhentian sementara liga dengan segala evaluasi, instrospeksi, dan penyiapan regulasi menuju berputarnya liga, silakan untuk segera diputar kembali dan tentu saya berharap semua pembicaraan dalam diskusi dan silaturahmi suporter sepakbola tadi segera ditindaklanjuti," ujarnya usai menandatangani kesepakatan bersama suporter dan stakeholder sepak bola di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2018) 

Menurut Imam, banyak komitmen yang harus dipenuhi oleh federasi, salah satunya memberikan edukasi terhadap eksistensi klub dan suporter.

"Eksistensi klub dan suporter harus diberikan pendidikan yang baik karena bagaimanapun suporter adalah aset terbesar yang dimiliki oleh sepak bola tanah air," ucap Imam.

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, mengatakan bahwa gagasan silaturahmi suporter oleh Menpora menjadi follow up atas keinginan Presiden agar peristiwa tewasnya suporter Persija Jakarta beberapa waktu lalu segera ditindaklanjuti dengan seluruh stakeholder sepakbola.

"PSSI sangat mengapresiasi upaya ini. Dalam momentum hening saat kompetisi berhenti, PSSI terus berpikir mengkonsolidasikan kepada seluruh klub, liga, dan suporter untuk apa yang bisa dilakukan pada kompetisi mendatang menjadi lebih baik," kata dia.

PSSI sepakat untuk mengedukasi suporter sepakbola dengan memberikan sanksi atas ulah suporter yang rasis.

"Siklus pemberian sanksi terhadap rasis yang ditunggu hingga usai pertandingan sering tidak efektif. Untuk itu, implementasi ini perlu dirumuskan dengan cermat oleh liga, perangkat pertandingan, wasit, dan pemain sebagai tahap awal yang konkret agar kampanye kebencian berhenti di kompetisi ini," ujar Joko.

Berikut 10 Pernyataan Sikap Stakeholder Sepakbola Nasional Terkait Peningkatan Tata Kelola Pembinaan Suporter

1. Tolak kekerasan dalam bentuk apapun di dalam stadion, di luar stadion dan area lainnya.

2. Tolak segala bentuk dukungan yang bernada provokatif, seperti nyanyian hinaan, spanduk rasis, atau koreo negatif serta bentuk provokatif lainnya.

3. Tolak segala bentuk provokatif di media sosial.

4. PSSI dan klub bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan suporter hingga ke akar rumput.

5. PSSI, PT LIB, Klub dan Panpel wajib meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan pertandingan.

6. Bersedia mengikuti ketentuan yang ditentukan aparat.

7. Sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh oknum suporter harus tegas dan memberikan efek jera semua pihak tanpa terkecuali dengan mengacu pada statuta PSSI serta memenuhi keadilan masyarakat.

8. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah memfasilitasi pembinaan suporter sepakbola sampai ke akar rumput.

9. Setiap pelanggaran yang menyebabkan permusuhan, kekerasan, dan hilangnya nyawa, maka pihak-pihak terkait wajib memberikan sanksi.

10. Aparat keamanan dituntut untuk tegas dalam mensortir setiap penonton yang akan memasuki stadion.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya