Pencarian Dihentikan, Keluarga Korban Lion Air Gantungkan Harapan ke Tim DVI

Kecemasan merundung keluarga korban pesawat Lion Air ketika mendengar proses evakuasi dihentikan. Sebab hingga kini, jenazah yang berhasil diidentifikasi baru 79 dari 189 penumpang.

diperbarui 12 Nov 2018, 07:57 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 07:57 WIB
Keluarga Korban  Pesawat Lion Air Datangi RS Polri
Keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 menyerahkan dokumen di Posko Antemortem RS Polri Kramat Jati, Selasa (30/10). Para anggota keluarga itu diperiksa untuk mendukung pemeriksaan antemortem korban insiden pesawat itu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jakarta - Kecemasan merundung keluarga korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat ketika mendengar proses evakuasi dihentikan. Sebab hingga kini, jenazah yang berhasil diidentifikasi baru 79 dari 189 penumpang.

"Sebenarnya kami harap-harap cemas karena memang dari Basarnas menghentikan pencarian," ujar Damsik, 49, paman salah satu penumpang Lion Air di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu 11 November 2018.

Hingga kini kata dia, belum ada perkembangan signifikan terhadap jenazah keponakannya, Diah Damayanti (43). Padahal dirinya dan keluarga sudah memenuhi kelengkapan untuk identifikasi jenazah di posko Antemortem di RS Polri.

Dia menceritakan, salah satu penumpang lain yang duduk tak jauh dari Diah sudah diidentifikasi. Sehingga dia berharap jenazah keponakannya juga segera bisa teridentifikasi.

"Dia urutan 31, siftnya 21F. Karena (yang duduk) di 21 A, B, C, D sudah semua, itu yang bikin kami cemas," imbuhnya.

Namun dia masih menaruh harapan terhadap tim DVI Mabes Polri. Apalagi dikatakan, masih banyak jenazah dalam proses identifikasi. "Minimal kami inginnya walaupun tubuhnya sedikit apapun, yang penting ada buat kami," sebut Damsik seperti dikutip dari JawaPos.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berusaha Iklas

Kendati demikian, keluarga berusaha ikhlas jika memang jenazah Diah tidak dapat ditemukan. Tetapi pihaknya tidak ingin berandai-andai terlebih dahulu, karena masih berharap bisa memakamkan jenazah Diah.

"Karena memang buat keluarga kami, minimal harus ada makam, gimana kalau memang nggak ada, bingung harus berbuat apa, cuma memang kami tetap harus ikhlas, mau diapain lagi," tutur Damsik yang berupaya menahan tangisnya.

Terkait barang-barang Diah di dalam pesawat nahas itu, pihaknya tak mau ambil pusing. Hal tersebut menurutnya tidak terlalu penting dibandingkan jenazah Diah.

"Walaupun cuma hanya bagian tubuh atau apa, yang penting ada, itu yang kami harapkan. Jangan sampai finalnya nanti nggak ada, ya kita bingung," tukas Damanik.

 

Simak berita JawaPos lainnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya