Jenazah Korban Lion Air Tiba di Rumah Duka di Surabaya

Deryl yang menjadi korban Lion Air, baru menikah pada 15 Oktober 2018 dengan gadis pujaannya, Lutfiyani Eka Putri (23).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Nov 2018, 11:45 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2018, 11:45 WIB
Suasana duka di rumah korban jatuhnya pesawat Lion Air
Suasana duka di rumah korban jatuhnya pesawat Lion Air. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah korban pesawat Lion Air rute Jakarta-Pakalpinang, Deryl Febrianto tiba di rumah duka, di Simo Pomahan Baru, Surabaya, sekitar pukul 07.45 WIB, dengan mobil ambulans Selasa (13/11/2018).

Jenazahnya penumpang Lion Air tersebut terindentifikasi pada Senin 12 November 2018 dari pemeriksaan DNA. Mertua almarhum Deryl, Diatno mengaku sangat kehilangan.

Dia menyatakan sempat tak yakin, menantunya menjadi korban kecelakaan. Sebab, pada hari kedua kecelakaan, ditemukan surat pelayarannya, pada hari ketiga ditemukan sepatunya. "Nah, kemarin setelah diketahui tes DNA, saya baru yakin," tutur dia.

"Deryl enak diajak ngobrol. Cuma sebelum meninggal agak berbeda. Jam 3 sore tanya saya sudah makan siang atau belum. Logikanya, makan siang itukan jam 12," katanya.

Deryl baru menikah pada 15 Oktober lalu dengan gadis pujaannya, Lutfiyani Eka Putri (23). Kemudian, pada 17 November dia pergi bekerja ke Jakarta.

Dan sepekan kemudian, Deryl pergi ke Pangkalpinang dari Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air hingga akhirnya terjadi terjadi kecelakaan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Cerita dari Istri

Kantong Jenazah Kembali Diturunkan dari KN SAR Sadew
Personil SAR Gabungan membawa kantong jenasah yang diturunkan dari KN SAR Sadewa di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Rabu (31/10). 189 orang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT- 610, Senin (29/10) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu, istri korban, Lutfiyani Eka Putri (23) menceritakan, melakukan percakapan terakhir dan mendapat kiriman foto dari sang suami ketika pesawat akan terbang.

Di dalam foto, Deryl memakai masker berwarna hijau dengan kaos abu-abu dilengkapi jaket jeans. Tak hanya sekali, dua kali swafoto alias foto selfie tersebut dikirim. Tepatnya pukul 06.16 WIB.

"Saya tanya ke suami, kok gak pakai baju bagus? Dia jawab, saya pakai baju tentara (abu-abu) ini. Percuma pakai baju bagus-bagus," kata Lutfiyani.

Lutfiyani melanjutkan ceritanya. Setelah mengunduh foto itu, ia pun menanyakan ke sang suami kenapa tak segera mematikan ponselnya. Deryl menjawab, kalau sudah terbang pasti tidak akan terbalas lagi.

"Ya saya jawab ya sudah kalau gitu enggak papa, dan itu ternyata hp-nya sudah off," katanya.

Tak lama setelah itu, dia pun mendengar hp-nya berdering berulang kali. Ternyata ada telepon dari mertuanya.

"Saya langsung ditanya nomor penerbangan Mas Deryl. Saya kan nggak paham. Saya ingat kalau Mas Deryl kirim foto tiketnya. Saya lihat itu Lion Air JT 610. Akhirnya saya lihat TV. Ada berita itu (kecelakaan pesawat)," katanya lalu terdiam.

Mengetahui berita di televisi, keluarga Deryl dan Lutfiyani langsung bertolak ke Bandara Juanda Surabaya. Mereka menanyakan kejelasan informasi yang ada. "Tapi tadi saya gak ikut. Saya nggak kuat. Keluarga yang ke sana," ungkapnya

Dengan nada yang semakin lirih, Lutfiyani mengaku bahwa sang suami memang berada di Jakarta karena urusan pekerjaan. Malam sebelumnya, kata dia, sang Deryl sempat mengirim foto ke dirinya.

"Dia kirim foto dan bilang, ini sedang makan sate sama teman-teman di mess, aku yang belikan. Karena besok itu mau perpisahan sama temannya. Kan berangkat ke Pangkalpinang duluan," terangnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya