Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono tak setuju Jawa Tengah masih disebut basis PDI Perjuangan atau 'Kandang Banteng'. Pasalnya, Jawa Tengah pernah dikuasai partai lain.
"Udah enggak lagi relevan disebut kandang banteng, pertama Jateng itu Golkar pernah berkuasa, menang dengan suara terbesar, tahun 2009 Partai Demokrat pernah jadi partai terbesar," ujar Ferry di Kediaman Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).
Dia juga melihat kemenangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jateng 2018 hanya terpaut tipis dari Sudirman Said-Ida Fauziah. Hasil tersebut menjadi cermin bahwa stigma 'kandang banteng' sudah luntur.
Advertisement
"Pilkada kemarin perolehan suara sudirman said dan Ida ternyata 43 Ganjar cuma 57 beda kalau Ganjar menang 70 atau 80 itu boleh bilang kandang banteng, tapi kalau menang 57 persen menang tipis itu kan artinya tidak menggambarkan kelompok politik tertentu," tuturnya.
Â
Gerilya ke Desa-Desa
Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi bakal membuat kantor pemenangan di Jateng. Ferry menyebut, pihaknya bakal bergerilya ke desa-desa guna memenangkan pertempuran suara Pilpres di Jateng.
"Kita ke desa-desalah, kita ke desa-desa supaya mendapatkan elektabilitas," ujarnya.
Di Jawa Tengah, Gerindra mengandalkan kekuatan Partai Demokrat yang kini mendukung Prabowo Subianto.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement