Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengevakuasi korban tsunami Selat Sunda. Berdasarkan data terakhir BNPB, jumlah korban meninggal dunia ada 426 orang.
Para korban selamat pun hingga saat ini masih berada di tempat pengungsian. Jumlah pengungsi korban tsunami Selat Sunda ada 40.386 orang yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, ada beberapa keperluan yang dibutuhkan oleh pengungsi tsunami Selat Sunda.
Advertisement
Selain alat berat untuk evakuasi, bahan kebutuhan sehari-hari juga dibutuhkan.
"Bahan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan, seperti makanan, air bersih, sanitasi, layanan kesehatan, selimut, tikar, tenda keluarga, sandang, peralatan dapur, pembalut, peralatan bayi, makanan penambah gizi, family kit, dan lain-lain," ujar Sutopo melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Selain itu juga, ucap dia, tenda pengungsi dibutuhkan untuk para korban selamat tsunami Selat Sunda. Lalu, kata Sutopo, tempat MCK, tenaga medis, genset, dan BBM.
"Trauma healing dan kantong jenazah juga diperlukan (untuk korban tsunami Selat Sunda)," jelas Sutopo.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
5 Kabupaten Terdampak Tsunami
Tsunami Selat Sunda terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau pada Sabtu, 22 Desember 2018.
Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus di Provinsi Lampung.
Advertisement