Liputan6.com, Jakarta - Sani Rizki Fauzi menjadi salah satu bagian penting Timnas Indonesia U-22 saat memenangi Piala AFF U-22 2019 melawan Thailand di partai final lalu dengan skor 2-1.
Sani adalah salah satu pencetak gol dalam partai final itu. Gol Sani ini seperti awal kebangkitan Timnas Indonesia U-22. Bola yang dilesakkan Sani menyamakan kedudukan setelah sebelumnya Garuda Muda sempat tertinggal.
Buah kerja keras Sani ternyata tidak hanya membuat bangga skuad Garuda Muda, tapi juga mengharumkan nama institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pasalnya, Sani adalah seorang anggota polisi.
Advertisement
Polri pun menyiapkan penghargaan untuk Bripda Sani karena telah mengharumkan nama bangsa. Kabid Humas Polda Metro, Kombes Argo Yuwono, menyampaikan pihaknya dan para pimpinan Polri bangga akan keberhasilan Sani.
Berikut fakta-fakta Bripda Sani Rizki Fauzi yang juga pemain Timnas Indonesia U-22 dan dapat penghargaan Polri dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Pencipta Gol Pertama
Bripda Sani Rizki Fauzi menjadi salah satu pemain kunci yang mampu membawa tim Garuda Muda menjuarai Piala AFF U-22 di Kamboja pada Selasa 26 Februari 2019 malam lalu.
Sani adalah salah satu pencetak gol dalam partai final itu. Gol Sani ini seperti awal kebangkitan Timnas Indonesia U-22.
Bola yang dilesakkan Sani menyamakan kedudukan setelah sebelumnya Garuda Muda sempat tertinggal. Gol kemenangan Timnas Indonesia U-22 akhirnya dicetak lewat sundulan Osvaldo Haay.
Ia pun merasa bersyukur dengan pencapaiannya menjadi salah bagian penting menangnya Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF 2019.
"Saya sangat bersyukur, sungguh tidak menyangka. Saya hanya bekerja keras dan bekerja keras di setiap latihan, setiap pertandingan, dan Alhamdulillah mungkin Allah kasih rezeki buat saya," kata Sani.
Â
Advertisement
2. Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Kabid Humas Polda Metro, Kombes Argo Yuwono, menyampaikan pihaknya dan para pimpinan Polri bangga akan keberhasilan Sani. Berkat prestasinya, Sani akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.
"Informasi dari manajer akan diberikan kenaikan pangkat luar biasa," ujar Argo di Mako Brimob Kwitang, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Mendengar hal tersebut, Sani yang juga hadir di Mako Brimob Kwitang sempat meneteskan air matanya karena terharu. Ia mengatakan, kemenangan ini juga berkat kerja sama dari seluruh teman dalam timnya.
"Kami selalu bertekad satu sama lain, untuk selalu memotivasi rekan-rekan satu tim semua agar bisa memberikan hasil yang maksimal, dan alhamdulilah di pertandingan final kemarin kami berjuang keras dan hasilnya pun maksimal," ujar Sani.
Ayah Sani, Edi Riyadi (49) yang ikut menemani Sani pun menyampaikan rasa syukurnya akan kenaikan pangkat yang akan diterima anaknya itu.
"Ya mudah-mudahan saya harapkan dari anak saya ada rizki lebih saya bisa punya rumah sendiri, itu cita-cita saya. Dan mudah-mudahan anak saya dikasih rizki yang banyak, umur yang panjang, dan mudah-mudahan tambah lagi semangat di bidang olahraganya, apalagi dalam masa tugasnya itu," tutur Edi.
Â
3. Cerita Masuk Timnas Indonesia
Sani merupakan pemain Bhayangkara FC asal kepolisian. Dia mengikuti seleksi kepolisian pada 2016 saat Polri dan TNI memberikan kesempatan kepada pemuda berprestasi yang memiliki talenta di berbagai bidang, salah satunya olahraga untuk bergabung di institusinya.
"Jadi bukan hanya Sani saja. Ada banyak (anggota Polri berprestasi) di bidang sepak bola, bola voli, judo, sepak takraw, dan di cabor lain juga diberikan peluang besar. Ini bentuk reward dari Polri kepada pemuda-pemudi yang berprestasi di bidang olahraga maupun di bidang lainnya," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Sementara itu, manajer Timnas U-22 Sumardji menambahkan, sejak awal ia memang ingin mengorbitkan bintang sepak bola berlatar belakang Polri. Ia menanggap dirinya tidak salah pilih untuk melatih Sani.
"Alhamdullilah saya berikan kepercayaan penuh kepada Sani ketika dia berlatih dengan disiplin. Terlebih ketika dia secara khusus bersama-sama dengan official saya berikan tanggung jawab penuh kepada Sani untuk debut pertamanya ketika lawan Kamboja," ucap Sumardji.
"Dan kami semuanya bisa tergeleng kepala melihat kesungguhan, melihat keberanian Sani dari peluit awal sampai akhir tidak pernah lelah," ucapnya.
Advertisement