Bertemu Jokowi di Istana, Ulama Aceh Minta Penjelasan soal Isu PKI

Jokowi menegaskan kepada para ulama bahwa isu tersebut hoaks dan fitnah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Mar 2019, 15:05 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 15:05 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan puluhan ulama Aceh di Istana Negara Jakarta.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan puluhan ulama Aceh di Istana Negara Jakarta. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan puluhan ulama Aceh di Istana Negara Jakarta. Kepada Jokowi, para ulama meminta klarifikasi soal isu-isu yang beredar di masyarakat, salah satunya isu anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hal tersebut dikatakan Menteri Agama Lukman Hakim Syarifudin usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu para ulama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/3/2019).

"Mereka meminta tabayyun terhadap isu-isu yang berkembang. Berita tidak berdasar, hoaks dan lain sebagainya terkait Bapak Presiden itu apakah antek asing atau tidak lalu kemudian isu PKI, isu tidak memperhatikan umat islam," ujar Lukman.

Menurut dia, Jokowi menegaskan kepada para ulama bahwa isu tersebut hoaks dan fitnah. Para ulama pun meminta Jokowi mengambil sikap tegas terhadap hoaks dan fitnah yang beredar di masyarakat.

"Mereka mengharapkan bahwa bapak presiden sebaiknya tidak lagi diam saja menyikapi isu-isu yang tidak berdasar itu dan mereka meminta presiden lebih tegas untuk menjawab dan mengklarifikasi, bahawa semua isu-isu apalagi yang berkembang itu tidak benar," jelas Lukman.

Dalam kesempatan itu, para ulama didampingi oleh Ketua Umum Partai NasDem yang juga tokoh masyarakat Aceh, Surya Paloh. Dia mengatakan bahwa para ulama, tokoh masyarakat, dan abu dari Aceh menginginkan kemajuan bangsa Indonesia yang berkelanjutan mendekati cita-cita kemerdekaan.

"Aceh mnginginkan agar kemajuan yang dicapai oleh saudara-saudaranya di luar wilayah Aceh juga akan bisa diikuti oleh Aceh itu sendiri," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemilu

Paloh menyatakan bahwa masyarakat Aceh tak ingin tinggal diam dalam mewujudkan dan memberikan suatu yang berarti bagi perjalanan kehidupan bangsa. Menurutnya, para ulama, tokoh masyarakat, dan abu di Aceh juga memiliki tanggung jawab mengawal pemilihan umum (Pemilu) 2019.

"Untuk menyatakan Pemilu 17 April akan datang adalah merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia termasuk para tokoh masyarakat dan alim ulama dari wilayah Aceh ini," ucap Surya Paloh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya