Keberadaan 3 Anak Teroris Sibolga Usai Ledakan Masih Misteri

Pengakuan terduga teroris Sibolga kepada penyidik, dia memiliki empat orang anak, masing-masing berinisial H (18), A (16), S (11), dan H (2).

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Mar 2019, 15:52 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2019, 15:52 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
Kondisi lokasi ledakan bom Sibolga dalam keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3). Mabes Polri mengkonfirmasi istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah, meledakkan diri bersama sang anak, di dalam kamar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan tiga anak terduga teroris, Husain alias Abu Hamzah pascaledakan bom di rumahnya di Sibolga, Sumatera Utara masih misteri. Polisi baru mengidentifikasi dua jasad istri dan anak bungsu Husain akibat bom bonuh diri Rabu 13 Maret 2019 dini hari.

"Belum diketahui. Yang jelas jasadnya (teridentifikasi) cuma dua. Yang tiga itu apakah melarikan diri lewat belakang atau ke mana kita belum tahu, masih didalami," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Pengakuan terduga teroris Sibolga kepada penyidik, dia memiliki empat orang anak, masing-masing berinisial H (18), A (16), S (11), dan H (2). Sementara saat ini, polisi baru mengidentifikasi dua jasad yakni istri Husain dan anak bungsunya yang masih balita.

Lebih lanjut, polisi akan memberikan perlindungan dan penanganan khusus terhadap ketiga anak Husain saat ditemukan dalam kondisi hidup nanti. Sebab, rata-rata usianya masih di bawah umur.

"Pasti akan dilindungi. Kalau anak-anak itu perlakuannya khusus," kata Dedi.

Jenderal bintang satu itu kemudian menyontohkan penanganan anak teroris Surabaya yang selamat dari bom bunuh diri orangtuanya. Selain soal keamanan, negara menjamin pendidikannya.

"Kita juga istilahnya nanti dari BNPT juga ikut membantu untuk proses pendidikannya, merecovery dari sisi mental dan psikologisnya, akan dikontraradikalisasi," ucap Dedi soal teroris Sibolga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Negosiasi Gagal

Penangkapan Husain alias Abu Hamzah dilakukan Densus 88 Antiteror Polri di Sibolga pada Selasa 12 Maret 2019 sekitar pukul 14.23 WIB. Dalam operasi itu, sebuah bom meledak dari dalam rumah pelaku yang melukai petugas kepolisian.

Pada operasi itu, polisi baru bisa menangkap Husain. Sementara istri dan anaknya memilih bertahan di dalam rumah. Aparat terus melakukan negosiasi untuk membujuk istri dan anak Husain menyerahkan diri.

Namun negosiasi akhirnya gagal setelah istri Husain memilih meledakkan diri menggunakan bom takitan dari dalam rumahnya sekitar pukul 2.00 WIB dini hari tadi. Istri dan anak Husain tewas dalam peristiwa tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya