Potensi Industri Mebel Indonesia

Prospek industri mebel menjanjikan yang antara lain didukung dengan dipermudahnya regulasi terkait.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Mar 2019, 16:45 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 16:45 WIB
Pengrajin mebel
Pengrajin mebel

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan lebih besar lagi industri mebel. Tidak hanya karena memiliki sumber bahan baku melimpah, tapi juga perajin yang terampil. Dari sisi bahan baku dari rotan misalnya, Indonesia memiliki potensi besar karena merupakan penghasil 80% bahan baku rotan dunia, dengan 312 jenis spesies rotan yang bisa dimanfaatkan.

Simak videonya di sini

Melihat potensi yang besar, pemerintah optimistis kalau industri mebel bisa tumbuh di atas 10%. Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau Indonesia-International Furniture Expo 2019 di JI-Expo Jakarta, Rabu (13/3/2019), bahkan menyampaikan dirinya melihat ada peningkatan soal desain mebel buatan pengrajin sekaligus pengusaha mebel lokal. Hal itu, menurutnya sesuatu yang harus diapresiasi.

Jokowi memastikan kalau pemerintah akan menyelesaikan pelbagai hambatan yang masih dialami pelaku usaha mebel nasional baik dalam proses produksi, pemasaran, maupun ekspor. Hal itu tak lain karena pemerintah mendorong industri mebel yang menjadi salah satu industri padat karya dan berorientasi ekspor.

Pemerintah menyediakan fasilitas fiskal maupun nonfiskal. Dari sisi fiskal, misalnya terdapat kebijakan pemberian fasilitas tax allowance untuk investasi industri furnitur di luar Jawa. Saat ini, juga diusulkan agar perusahaan yang sudah mendapat fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) tidak perlu rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan soal impor kayu karena dinilai akan menghambat proses produksi.

Dalam upaya peningkatan kualitas produk furnitur nasional, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah meresmikan program pendidikan vokasi yang link and match yakni antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri serta pembangunan Politeknik Furnitur di Jawa Tengah.

Industri mebel telah memberikan kontribusi positif bagi ekspor negara ini. Tercatat, nilai ekspor mebel pada Januari 2019 sebesar USD113,36 juta, atau sekitar Rp1,61 triliun. Sementera itu sepanjang tahun lalu, nilai ekspor furnitur nasional tembus hingga USD1,69 miliar, ekuivalen Rp24 triliun atau naik sebesar 4% dibanding raihan pada 2017.

Sejatinya, industri mebel terkait langsung dengan Jokowi yang merupakan pengusaha mebel berorientasi ekspor di Kota Solo. Bahkan, Jokowi pernah memimpin Asosiasi Mebel dan Industri Kerajinan (Asmindo) Solo dan membuat gebrakan berupa kawasan industri terpadu atau setra mebel seluas 25 hektare di Kalijambe Sragen, Jawa Tengah. Tak pelak, ada harapan mebel Indonesia menjadi nomor satu di dunia.  

 

Cek juga media sosial Facebook dan Instagramnya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya