Liputan6.com, Bogor - Jembatan yang berada di atas Sungai Ciliwung ambruk diterjang banjir usai diguyur hujan lebat selama 4 jam di Bogor, Jawa Barat. Akibatnya tak hanya memutus akses antarkecamatan, namun juga pariwisata di wilayah itu.
Warga yang berada di Kampung Muara, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, sementara waktu harus mencari jalan alternatif dengan jarak cukup jauh.
Baca Juga
"Sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan maupun orang, jadi harus memutar jauh," ucap Aji Muhidin, warga Miftahul, warga setempat, Jumat (26/4/2019).
Advertisement
Warga yang bermukim dekat jembatan sempat pula dibuat panik saat gemuruh yang disusul gelombang air sungai akibat hempasan dan material jembatan.
Data yang dihimpun di lapangan, sejumlah permukiman warga di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung ikut terendam banjir setinggi 20-60 cm. Namun, belum diketahui berapa jumlah rumah yang ikut terendam maupun rusak akibat terjangan banjir.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penyempitan DAS Penyebab Banjir
Sementara itu, banjir juga merendam rumah warga yang bermukim di sepanjang aliran Kali Ciburial. Alih fungsi lahan dan penyempitan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciburial menjadi penyebab banjir.
"Disini mah sudah sering kebanjiran," kata Cece, warga Desa Cikopo, Kecamatan Cisarua.
Rumah warga yang terendam cukup parah, memilih untuk mengungsi ke masjid, kantor pemerintahan maupun tempat sanak saudara mereka.
"Hampir semua rumah kebanjiran. Semalam saya ngungsi di rumah tetangga di lantai dua," kata Fitriani, salah satu warga.
Hingga siang ini, belum ada keterangan resmi dari BPBD Kabupaten Bogor terkait berapa jumlah rumah yang terendam dan kerusakan bangunan maupun infrastruktur akibat bencana alam di kawasan Puncak itu.
"Laporannya belum lengkap karena di daerah Puncak ada beberapa titik yang terendam banjir. Ada juga longsor," ungkap Asep Usman, Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor.
Advertisement