Demokrat Tegaskan Tidak Ikut Aksi 22 Mei

Bila terdapat dugaan kecurangan dalam pemilu, Demokrat memilih untuk mengikuti alur konstitusional melalui pengaduan kepada Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi ketimbang aksi 22 Mei.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2019, 07:52 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 07:52 WIB
Lewat Surat, SBY Berpesan Agar Kader Partai Demokrat Tetap Solid
Sekjen Partai Demokrat, Hinca IP Pandjaitan XIII (tengah) menunjukkan surat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jakarta, Kamis, (28/2). SBY berpesan agar para kader dan caleg tetap solid dalam masa kampanye Pemilu 2019. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat memastikan tidak akan terlibat dalam aksi massa 22 Mei 2019 yang akan menolak hasil Pilpres 2019.

"Saya pastikan dari Partai Demokrat ndak ikut itu," kata Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di sela proses rekapitulasi tingkat nasional KPU RI, di Jakarta, Senin (20/5/2019) dini hari seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan, bilamana terdapat dugaan kecurangan dalam pemilu, Demokrat memilih untuk mengikuti alur konstitusional melalui pengaduan kepada Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi ketimbang aksi 22 Mei.

Menurut dia, selama ini, Demokrat mendukung penuh pelaporan dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan Badan Pemenangan Prabowo kepada Bawaslu, karena itu adalah jalur yang konstitusional.

Adapun dia menekankan Demokrat tetap akan berada dalam koalisi partai politik pendukung Prabowo-Sandi sampai hasil akhir penghitungan suara pilpres diumumkan 22 Mei 2019.

 

Tak Mau Walk Out

Lewat Surat, SBY Berpesan Agar Kader Partai Demokrat Tetap Solid
Sekjen Partai Demokrat, Hinca IP Pandjaitan XIII (kanan) menunjukkan surat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jakarta, Kamis, (28/2). SBY berpesan agar para kader dan caleg tetap solid dalam masa kampanye Pemilu 2019. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dia menegaskan, jika Demokrat pergi sebelum hasil akhir diumumkan KPU, maka sama halnya Demokrat walk out dari pertandingan yang sedang berlangsung.

"Bagaimana kau sedang bermain bola belum selesai, terus kau pergi dari luar lapangan. Biarkan kami di dalam lapangan sampai peluit ini ditiup berakhir. Nanti kalau kau tinggalkan pertandingan sebelum peluit ditiupkan itu WO, tidak fair," kata Hinca.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya