Liputan6.com, Jakarta - Dalam waktu dekat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan menggelar Munas XVI yang mengusung agenda pemilihan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) periode 2019-2022.
Dari proses seleksi administrasi, 4 kandidat Calon Ketua Umum (Caketum) HIPMI dinyatakan lolos. Mereka adalah Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI, Ajib Hamdani, Ketua Bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP HIPMI, Bagas Adhadirgha, Mantan Ketum BPD HIPMI Sumut, Akbar Buchari, dan Ketua Umum Apkasi dan mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Mardani H Maming.
Di antara keempat calon, nama Mardani H Maming digadang-gadang sebagai caketum terkuat. Mardani dalam sambutan usai ditetapkan sebagai calon nomor urut 4, Mardani menyampaikan bahwa HIPMI baginya sangat bermakna.
Advertisement
Ia pun bercerita bahwa dulunya memulai usaha dalam skala kecil dan terus termotivasi untuk menjadi pengusaha besar. Mardani mengaku banyak belajar dari ayahnya yang seorang kepala desa di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Almarhum ayahnya adalah pengusaha lokal yang sederhana dan dermawan, dan Mardani kecil sudah mulai terlibat dalam pengelolaan bisnis keluarganya.
Pada 2010 kehidupan Mardani berubah drastis dari pengusaha menjadi birokrat setelah terjuan ke dunia politik yang terpilih sebagai Bupati Tanah Bumbu. Sejarah waktu itu mencatat rekor sebagai bupati termuda oleh Muri.
Selama menjabat Bupati hingga terpilih untuk kedua kalinya, Mardani konsisten dengan amanah yang diembannya sebagai kepala daerah. Sukses membangun Kabupaten Tanah Bumbu mengatarkannya menjadi nahkoda baru, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Bersama Apkasi, nama Mardani kian berkibar di kancah nasional, dan dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, menjadikan Apkasi dipandang penting oleh pemerintah pusat.
Dalam konteks dunia usaha, selama menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu, Mardani tahu betul apa yang dihadapi oleh pengusaha-pengusaha kecil.
"Tentu pengusaha kecil ada keinginan untuk maju dan lebih besar, namun jika dukungan tidak pernah ada, maka itu hanya menjadi angan-angan semata," tutur dia di Jakarta, Senin (27/6/2019)
Bersinergi Membangun Ekonomi Daerah yang menjadi slogan kampanyenya dan jika terpilih, Mardani bertekad mendorong terbitnya kebijakan yang akan melindungi pengusaha kecil, yang mana pengerjaan proyek di bawah 200 juta, bisa diserahkan ke pengusaha-pengusaha HIPMI melalui penunjukan langsung.
"Mekanismenya nanti bisa disusun bersama antara kepala daerah dengan HIPMI agar sesuai dengan standar kelayakan, karena kalau tidak diatur percuma juga. Yang ada nanti malah jatuhnya ke perusahaan yang asal-asalan. Dengan cara ini, ke depan diharapkan akan banyak pengusaha-pengusaha daerah yang bisa naik kelas menjadi pengusaha tangguh di tingkat nasional," tukasnya.
Tekad Mardani mengangkat para pengusaha muda daerah sejalan dengan program kerja pemerintahan Jokowi di periode kedua nanti. Hal ini diungkap Jokowi saat memaparkan program pemerintahannya ke depan fokus pada pembangunan SDM setelah periode sebelumnya sukses dengan pembangunan infrastuktur.