Top 3 News: Fakta Mengejutkan Istri Bunuh Suami dan Anak Lalu Dibakar di Sukabumi

Top 3 News, Kemilau harta suami membutakan hati AK hingga dia menyewa empat pembunuh bayaran untuk membantu dalam rencana gelapnya.

oleh Devira PrastiwiMaria FloraMuhammad Radityo PriyasmoroLiputan6.com diperbarui 28 Agu 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 07:00 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan suami dan anak dengan cara dibakar di Sukabumi, Jawa Barat.

Kemilau harta korban Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) membutakan hati AK hingga dia menyewa empat pembunuh bayaran untuk membantu dalam rencana gelapnya.

Sebelum dibakar, korban Pupung dan anaknya M Adi Pradana alias Dana (23) telah dieksekusi lebih dulu di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu 24 Agustus 2019.

Jasad korban dan anaknya tersebut lalu dibawa AK ke daerah Cidahu, Sukabumi. AK tak sendiri, saat melakukan pembunuhan tersebut, pelaku dibantu sang putra, Kelvin. 

Tiba di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, jasad Pupung dan Dana dibakar bersama mobil Toyota Calya B 2983 SZH yang dibawa pelaku. Saat ditemukan dua korban dalam kondisi tangan terikat. 

Pada Senin 26 Agustus 2019, otak di balik pembunuhan tersebut ditangkap. AK ditangkap di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. 

Sementara itu, rencana pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur disambut baik oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, ketua umumnya siap jika diminta lahannya untuk pembangunan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Selasa, 27 Agustus 2019:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Deretan Fakta Pembunuhan Sukabumi Istri Bakar Suami dan Anak Tiri

20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Penemuan dua jenazah yang hangus di dalam minibus bernomor polisi B 2983 SZH menghebohkan warga kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu, 25 Agustus 2019. Diduga keduanya merupakan korban pembunuhan.

Jenazah ayah dan anak itu ditemukan di bagian jok belakang mobil. Polisi memastikan dua jasad di Toyota Calya B 2983 SZH terbakar merupakan korban pembunuhan.

Menurut Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, identitas kedua korban pembunuhan berdomisili di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Polisi pun sudah berhasil menangkap seorang pelakunya. Pelaku berinisial AK, tak lain istri korban. Dia ditangkap di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin 26 Agustus 2019.

Apa motif di balik pembunuhan tersebut?

 

Selengkapnya...

2. Gerindra: Prabowo Siap Kembalikan Lahan di Kalimantan untuk Bangun Ibu Kota Baru

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan petinggi PPP, Kamis (15/8/2019).
Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan petinggi PPP, Kamis (15/8/2019). (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menegaskan, ketua umumnya, Prabowo Subianto siap jika diminta lahannya untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Hal itu, kata dia, dilakukan Prabowo untuk kepentingan bangsa dan negara.

Edhy mengatakan, memang ada lahan milik adik Prabowo, Hasjim Djojohadikusumo di Penajam Paser Utara.

Dia menambahkan, partainya sejak dulu sempat mengusulkan ibu kota dipindah ke daerah Jonggol. Namun, pada akhirnya dipindahkan ke Kalimantan.

 

Selengkapnya...

3. Yorrys Raweyai: Tuntutan Pembubaran Banser di Papua Hoaks

Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menyambangi kantor GP Ansor di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menyambangi kantor GP Ansor di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai menegaskan, tuntutan pembubaran Barisan Serbaguna Ansor atau Banser di Bumi Cendrawasih bukan atas inisiasinya. 

Yorrys menjelaskan, kronologis terjadi saat dia menyambangi Papua bersama Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Menurut pengakuannya, ada dokumen tertutup dari Wali Kota setempat ke Menkopolhukam Wiranto tentang aspirasi yang bergejolak pada tanggal 21 Agustus 2019. Namun Yorrys menegaskan, sama sekali tidak tahu menahu soal isi dokumen tersebut.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya