BNPB: Ribuan Orang Terkena ISPA Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan

Satgas Perawatan dan Pelayanan Kesehatan terus memberikan pelayanan kesehatan untuk mengatasi ISPA akibat kabut asap.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Sep 2019, 12:13 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 12:13 WIB
Petugas memadamkan kebakaran lahan di Pelalawan agar tidak meluas dan menimbulkan bencana kabut asap.
Petugas memadamkan kebakaran lahan di Pelalawan agar tidak meluas dan menimbulkan bencana kabut asap. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat dampak kabut asap. Hal tersebut diketahui berdasarkan data Posko Satgas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan lahan (karhutla) Wilayah Kalimantan Tengah, pada Senin 16 September.

Plt Kapusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, satgas Perawatan dan Pelayanan Kesehatan terus memberikan pelayanan kesehatan untuk mengatasi ISPA akibat kabut asap.

"Data Posko Satgas Siaga Darurat Karhutla Wilayah Kalimantan Tengah pada Senin 16 September 2019 mencatat lebih dari 2.000 penderita ISPA," kata Agus dalam keterangannya, Selasa (17/9/2019).

Total sebanyak 2.637 jiwa yang menderita ISPA. Paling banyak korban berasal dari Palangkaraya dengan jumlah 829 jiwa.

"Sedangkan wilayah lain sebagai berikut Kotawaringin TImur 513, Murung Raya 394, Barito Utara 227, Kapuas 161, dan Kotawaringin Barat 147. Wilayah lain seperti Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, Sukamara, penderita ISPA kurang dari 100 jiwa," jelas Agus soal kabut asap.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perhatikan Kesehatan Petugas Pemadam Karhutla

Kebakaran hutan di sebuah titik di Kalimantan Tengah. (dok BNPB)
Kebakaran hutan di sebuah titik di Kalimantan Tengah. (dok BNPB)

Dia mengungkapkan, pelayanan kesehatan di bawah kendali Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah diintensifkan. Pelayanan diberikan tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga petugas pemadam di lapangan.

"Dinas kesehatan setempat menyediakan ruang oksigen atau rumah singgah, seperti di Kota Palangkaraya, dengan menyiagakan 11 puskesmas, 2 rumah sakit umum daerah dan 1 pelayanan dari Palang Merah Indonesia," kata Agus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya