Liputan6.com, Jakarta Selama dua hari atau pada 18-19 September 2019, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar kompetisi eSport untuk pertama kalinya. Kegiatan itu diikuti oleh 217 peserta SMA dan mahasiswa.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan ajang perlombaan eSport ini untuk mewadahi minat dan bakat generasi muda di Banyuwangi. Itu karena saat ini eSport menjadi tren atau hobi generasi milenial.
“Kami memberikan wadah untuk menyalurkan bakat dan minat di bidang ini. Karena kami tidak dapat membendung tren yang terus berkembang. Kami hanya bisa melakukan mengarahkan agar tidak melampaui batas,” kata Bupati Anas Kamis (19/9).
Advertisement
Saat ini, kata Anas esport menjadi salah satu cabang olahraga yang masuk kualifikasi Pra Olimpiade. Ini menjadi kesempatan bagi kaum muda untuk mengembangkan hobinya ke level profesional.
“Jika dikelola dengan positif dan profesional, eSport akan sama dengan olahraga dan industri lainnya yang menghasilkan peluang dan keuntungan. Banyak bidang yang baru yang muncul seperti player, pelatih, manager, caster eSport, broadcastinge-sport dan lain sebagainya,” katanya.
“Ajang ini juga untuk mencari bakat gamers yang nantinya bisa berkompetisi baik dilevel tingkat nasional bahkan dunia,” ujarnya.
Ditambahkan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Budi Santoso, animo peserta kompetisi ini sangat besar. Saat pendaftaran jumlahnya mencapai 2000 orang. Kompetisi ini telah dimulai dengan babak penysihan sejak satu bulan lalu.
“Peminatnya ternyata ribuan tapi untuk event pertama ini kami batasi, karena fasilitas pendukungya masih terbatas. Ke depan akan kami tingkatkan” kata Budi.
Esport ini juga sebagai pengembangan kabupaten Banyuwangi sebagai daerah yang telah bertransformasi sebagai daerah yang maju dalam bidang teknologiinformasi. Sebanyak 1000 titik wifi tersedia di seantero kabupaten. Jaringan fiberoptik juga telah mengaliri 189 desa se Banyuwangi.
Kegiatan yang juga di dukung perusahaan teknologi Dell ini mempertandingkan game-game populer. Seperti Mobile Legend, Arena of Alor (AOV), Counter Strike GlobalOffensive (CS:GO), Defense of the Anncienst (DOTA), Player Unknown’s Battleground (PUBG) dan Free Fire.
Ditambahkan perwakilan Dell Jawa Timur, Sugeng Sumarto mengatakan eSporttelah menjadi sebuah dunia baru yang menjanjikan. Bahkan penjualan notebook khusus gaming telah mengalahkan penjualan notebook konvensional. Dell sendiri telah mengeluarkan seri notebook gaming G3 dan G7.
“Dua tahun ini perkembangan eSport luar biasa. Hadiah Esport bahkan mengalahkan pertandingan olahraga konvensional. Ini juga berkorelasi pada penjualan notebook, pertumbuhan notebook gaming bisa 10 persen secara nasional. Sementara notebook konvensional justru stagnan karena sudah terconvert ke smartphone dan tablet,” katanya.
(*)