Polisi Amankan 5 Ambulans Pemprov DKI Diduga Bawa Batu

Dalam video yang diunggah, ambulans yang tertulis Puskesmas Kecamatan Pademangan dan Jakarta Timur terlihat didatangi sejumlah petugas kepolisian.

oleh Mevi LinawatiHanz Jimenez SalimDelvira Hutabarat diperbarui 26 Sep 2019, 09:13 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 09:13 WIB
Bentrok Pelajar dengan Polisi di Jalan Layang Slipi
Pelajar berhadap-hadapan dengan barikade polisi saat berdemonstrasi di Jalan Layang Slipi, Petamburan, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Bentrok pelajar dengan polisi yang terjadi sejak siang hingga malam tersebut dipicu kekerasan yang dialami pelajar saat demo di Gedung DPR. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengamankan lima kendaraan ambulans milik Pemprov DKI Jakarta. Lima ambulans tersebut diduga digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jalan Gatot Subroto.‬

Hal tersebut disampaikan melalui akun instagram Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, pada Kamis (26/9/2019).

"Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto," tulis TMC Pol‬da Metro Jaya dalam keterangan.

Dalam video yang diunggah TMC Polda Metro Jaya, terlihat polisi mendatangi ambulans tersebut.

Ambulans diduga mengangkut batu. (instagram TMC Polda Metro Jaya)

Ada dua video yang diunggah akun TMC Polda Metro Jaya. Sementara ambulans tertulis Puskesmas Kecamatan Pademangan dan satunya lagi tertulis Jakarta Timur. Kaca belakang ambulans terlihat retak.

Terdengar suara yang mengatakan, ambulans tersebut membawa batu.

Polisi juga membuka pintu belakang mobil ambulans puskemas Kecamatan Pademangan dan mendapati sejumlah orang berada di dalamnya.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo ketika ditanya  mengenai apa benar mengamankan lima ambulans pemprov DKI, dia menjawab sedang didalam penyidik kepolisian.

"Masih didalami oleh penyidik Polda Metro Jaya," kata Dedi, Kamis (26/9/2019).

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, ambulans yang disita milik puskesmas Pademangan.

"Pademangan. Ini sudah masuk ranah teman kepolisian saya bersama dinas kesehatan support apa langkah kepolisian," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2019).

Saat ini pihaknya mempersiapkan pendampingan hukum bagi petugas ambulans.

"Pendampingan terhadap teman-teman juga sudah disiapkan artinya, ini kita ikuti apa yang dikerjakan oleh teman kepolisian," ucapnya.

Saat ini, Pemprov masih berkoordinasi dengan Polda dan Kapolres. "Saya juga sudah koordinasi ke Kapolres juga," tandas Sigit.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Klarifikasi Polda Metro

Polda Metro Jaya mengklarifikasi kabar yang menyebutkan adanya dugaan keterlibatan mobil ambulans milik pemprov DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam aksi demo 25 September 2019. Mobil ambulans diduga membawa batu dan bensin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, usai meminta klarifikasi dengan petugas ambulans yang bertugas saat demo, batu di mobil tersebut berasal dari perusuh.

Argo menjelaskan, saat brimob bertugas meredakan situasi demo ada lemparan lemparan batu dari perusuh. Saat dikejar, perusuh itu mencari tempat perlindungan, salah satunya ke ambulans milik PMI dan Pemprov DKI.

"Dia itu masuk mencari perlindungan ke mobil PMI," kata Argo saat melakukan konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Argo menambahkan, diduga tindakan perusuh masuk ke dalam mobil ambulans agar seolah-olah tindakan anarkistis yang terjadi dalam aksi demo melibatkan fasilitas kesehatan seperti ambulans.

"Jadi anggapan anggota Brimob, diduga dia (perusuh) berharap bahwa mobil itu juga digunakan oleh perusuh," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti meminta klarifikasi dan rehabilitasi nama baik Pemprov terkait kabar keterlibatan ambulans dalam aksi demo pelajar yang berujung anarkistis kemarin. Kabar itu sebelumnya viral di media sosial.

Permintaan itu disampaikan Widya saat melakukan konferensi pers di Mapolda Metro Jaya. Tuntutan itu dirinci oleh Dinas Kesehatan menjadi empat poin.

"Kami minta agar rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Keempat, perlu adanya klarifikasi dari pihak kepolisian atas pemberitaan dan kabar dari media sosial," kata Widya, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Widya meyakinkan, kabar ada batu dan bensin itu bohong. Hal itu dibuktikan dari proses klarifikasi oleh polisi terhadap petugas ambulans serta pelaku. Atas dasar itu, Widya mewakili Dinas Kesehatan Pemprov meminta polisi mengklarifikasi kabar bohong itu.

"Bahwa mobil ambulans milik Pemprov memang tidak digunakan untuk mengangkut batu dan bensin seperti yang sudah diberitakan selama ini," ucap dia.

Widya kembali menegaskan, diterjunkannya beberapa unit ambulans saat demo pelajar kemarin berlandaskan surat resmi dan juga adanya permintaan dari Polda Metro Jaya.

Adanya kejadian ini, Widya mengatakan pihaknya akan meningkatkan kualitas kolaborasi dengan segala pihak saat menerjunkan tim kesehatan.

"Kita sampaikan juga bahwa ke depan memang perlu memperkuat kolaborasi, koordinasi dan komunikasi di setiap jajaran. Termasuk di tingkat lapangan," kata Widya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya