Liputan6.com, Cimahi - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kini harus tertuda pascaterjadi kerusakan pada pipa Pertamina, Selasa, 22 Oktober kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor Cimahi Selatan AKP Sutarman mengatakan pihaknya telah memeriksa 13 pekerja proyek yang terdiri dari 10 warga Indonesia dan tiga WNA.
"Tiga orang (WNA) itu satu di antaranya meninggal dunia, sebagai operator dari alat berat crane ini. Sedangkan yang lainnya selamat," kata Sutarman di Cimahi, seperti dilansir Antara, Rabu (23/12/2019).
Advertisement
Menurut dia, para pekerja proyek saat itu tengah menyaksikan dari dekat kebakaran tersebut. Mereka lalu berlarian menyelamatkan diri setelah mendengar dua ledakan yang mengawali kebakaran pipa yang berlangsung sekitar 3 jam.
"Mereka berlarian menyelamatkan diri masing-masing, tidak ada yang luka. Selain yang meninggal, sisanya selamat," katanya.
Hingga Rabu, aparat kepolisian dan Pertamina masih berupaya melakukan sterilisasi lokasi kejadian kebakaran dan menyisir area yang diduga masih mengandung minyak yang mudah terbakar.
Kebakaran pipa minyak yang terjadi Selasa (22/10) sejak pukul 14.00 WIB di lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menyebabkan seorang warga negara asing bernama Li Xuangfeng yang bekerja sebagai operator alat berat.
Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menduga petugas yang tewas saat mengoperasikan alat berat menancapkan benda keras yang mengenai pipa minyak milik Pertamina dan menimbulkan kebakaran.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diduga karena Paku Bumi Proyek Kereta Cepat
Pipa PT Pertamina terbakar di Jalan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi diduga kebakaran akibat paku bumi yang menancap pipa Pertamina.
Komandan Regu (Danru) I Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi Indrahadi menjelaskan, di lokasi sedang ada pengerjaan kereta cepat.
Kemudian, operator crain melakukan pengeboran untuk menacapkan paku bumi dan tak sengaja menusuk pipa pertamina. Terjadilah ledakan.
"Kejadiannya pukul 14.00 WIB. Warga mendengar ada dua kali ledakan," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/10/2019).
Advertisement