Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menamakan jajaran menteri yang baru saja dilantiknya dengan sebutan Kabinet Indonesia Maju.
Total ada empat menteri koordinator, 30 menteri teknis, dan empat pejabat setingkat menteri yang baru dilantik Jokowi hari ini, Rabu (23/10/2019).
Baca Juga
Sebelum dilantik, mereka terlebih dulu diperkenalkan kepada publik di beranda Istana Merdeka, pagi tadi, pukul 08.30 WIB. Menteri Jokowi kompak dalam balutan batik.
Advertisement
Ada hal berbeda dalam pelantikan Kabinet Jokowi yang kedua ini. Jika pada periode pertama dia melarang menterinya merangkap jabatan, pada Kabinet Indonesia Maju, mantan gubernur DKI Jakarta ini tidak mempermasalahkan menterinya rangkap jabatan.
Diketahui dalam jajaran menteri di periode kedua kali ini, tercatat ada empat orang yang punya jabatan strategis di partai politik. Yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Suharso Monoarfa, dan Edhy Prabowo.
Jokowi meyakini para menterinya bisa membagi waktu.Â
"Dari pengalaman lima tahun kemarin, baik ketua maupun yang bukan ketua partai, saya melihat yang paling penting adalah bisa membagi waktu dan ternyata juga enggak ada masalah," kata Jokowi.Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pesan Jokowi pada Menteri Kabinet Indonesia Maju
Selesai dilantik, mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan tujuh pesan penting kepada jajaran menterinya. Pertama, jangan korupsi. Ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi Presiden dan Wakil Presiden. Pesan ketiga Jokowi, dia meminta para menterinya kerja cepat, kerja keras, dan kerja produktif.Â
Pesannya yang keempat, mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta menterinya tidak terjebak pada rutinitas yang monoton. Selanjutnya, Jokowi menuntut kerja yang berorientasi pada hasil nyata.Â
Dua pesan lainnya, Jokowi meminta menterinya untuk selalu mengecek masalah di lapangan dan menemukan solusinya serta serius dalam bekerja.
"Saya pastikan, yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius, bisa saya copot di tengah jalan," pungkasnya.
Advertisement