Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Banyuwangi memfasilitasi pembelajaran Kejar Paket B (setara SMP) dan Kejar Paket C (setara SMA) kepada 2.150 warga belajar. Pembelajaran akan dilakukan secara dalam jaringan alias online.
“Program belajar online ini memudahkan masyarakat yang ikut pembelajaran Kejar Paket tapi tidak bisa hadir di kelas. Jadi misalnya warga tidak harus meninggalkan pekerjaannya berjualan di pasar. Tetap bisa berjualan, tetap bisa belajar via online karena waktunya fleksibel,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membuka program yang didukung PT PLN tersebut, Senin (28/10/2019).
Baca Juga
“Jangan dikira bapak atau ibu-ibu yang telah berumur, yang karena satu dan lain hal dulu tidak lanjut SMP/SMA, tak perlu lagi belajar. Dengan Kejar Paket B dan C secara online, wawasan mereka bertambah luas karena kembali belajar, kembali membaca. Itu jadi bekal untuk keseharian mereka, atau ketika membimbing anak-anaknya. Kan belajar harus sepanjang usia,” imbuhnya.
Advertisement
Menurut Anas, pendekatan teknologi akan mempercepat pemerataan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM sesuai program Presiden Joko Widodo.
“Kita terus dorong penggunaan teknologi untuk memeratakan pendidikan, meningkatkan kualitas SDM. Apalagi spirit pemerintah pusat sangat jelas dengan keberadaan mantan CEO perusahaan berbasis teknologi, Pak Nadiem Makarim, sebagai menteri pendidikan,” papar Anas.
Sebelumnya, sambung Anas, Banyuwangi juga telah berkolaborasi dengan perusahaan teknologi pendidikan Ruangguru untuk memfasilitasi pembelajaran online kepada para ribuan pelajar di Banyuwangi dengan biaya dari pemerintah daerah.
Sementara itu, pada peluncuran program Kejar Paket B dan C online yang memperoleh rekor MURI tersebut, ribuan peserta yang berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) se-Banyuwangi mengakses materi belajar dari aplikasi melalui gawainya masing-masing. Mereka diajarkan cara mengakses aplikasi dan mengikuti materi belajar lewat gawai.
Program ini menggunakan aplikasi seTara Daring dari Kementerian Pendidikan. Banyuwangi sengaja meluncurkan program ini dengan melibatkan ribuan peserta agar program belajar jarak jauh ini semakin di kenal oleh masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono mengatakan, setelah akhir pembelajaran, siswa akan mengikuti ujian Paket B untuk mendapatkan ijazah setara SMP atau Ujian Kejar Paket C setara SMA.
“Meski pembelajaran dilakukan secara online, kegiatan belajar mengajar bisa tetap terkontrol. Tetap ada kuota jam belajar. Tapi waktu belajarnya fleksibel. Target kami dengan pembelajaran secara online bisa menjangkau 9000 siswa belajar,” pungkasnya.
(*)