8 Strategi Prabowo Perkuat Pertahanan Indonesia Agar Tak Diganggu Asing

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku bertekad untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia agar tidak bisa diganggu oleh siapapun.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2019, 07:46 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 07:46 WIB
Prabowo Subianto
Menhan Prabowo Subianto (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku bertekad untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia agar tidak bisa diganggu oleh siapapun. Sebab, Prabowo menilai akan ada ancaman yang bisa saja muncul dari bangsa lain yang ingin menghancurkan Indonesia.

Prabowo tidak ingin Indonesia dianggap lemah oleh negara-negara lain. Atas dasar inilah, Prabowo ingin membangun pertahanan Indonesia yang kuat sehingga disegani oleh negara lain.

"Negara kita dari sejak lahir selalu ingin dihancurkan bangsa lain. Ini harus disadari oleh elite bangsa Indonesia. Jangan kita menerima kemerdekaan, kedaulatan keutuhan wilayah kita dari Sabang sampai Merauke jangan kita menerima seolah-olah baku. Seolah-olah tidak akan pernah diganggu," ujar Prabowo saat meresmikan Patung Jenderal Soedirman, di Sleman, Yogyakarta, 10 November 2019 lalu.

Berbagai cara dilakukan Menhan Prabowo untuk membangun pertahanan Indonesia. Berikut ulasannya:

1. Siapkan Perwira Cadangan dari Kalangan Pelajar

Prabowo Subianto menjelaskan soal komponen-komponen dalam pertahanan Indonesia. Komponen itu terdiri atas komponen utama dan cadangan. Dia menjelaskan ancaman TNI sebagai komponen utama untuk menghadapi ancaman militer terbuka. Sedangkan komponen lainnya bisa berasal dari rakyat non-militer.

"Komponen utama tentunya adalah TNI. Kemudian pertahanan non-militer, yaitu ada unsur-unsur lain. Ini tentunya akan banyak peran dari kementerian dan lembaga di luar pertahanan sebagai contoh kita harus kerja sama dengan kementerian pendidikan untuk menyusun komponen cadangan," sambungnya.

Prabowo mengatakan, bisa saja Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghasilkan perwira dari kalangan pelajar. Bisa dari pelajar SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

"Pendidikan, latihan perwira-perwira cadangan, kemudian juga latihan-latihan untuk komponen cadangan nanti akan banyak peran dari Kementerian Pendidikan di SMA. Bahkan sedini mungkin di SMP dan juga di perguruan tinggi," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Kaum Terdidik Adalah Cadangan Pertahanan Negara

Selain pelajar, para mahasiswa di perguruan tinggi juga bisa menjadi perwira cadangan. Prabowo akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk menghasilkan perwira dari kalangan mahasiswa hingga lulusan S3.

"Terutama para golongan terdidik, S3, S2, S1 lalu golongan mahasiswa," kata Prabowo.

Prabowo menyebut komponen cadangan itu memang berasal dari kalangan rakyat sipil, khususnya kalangan berpendidikan.

"Iya tentunya harus kita ikut sertakan karena dalam kompetensi cadangan, itu juga menyangkut pembentukan kekuatan cadangan kita yang akan mengandalkan kekuatan rakyat," ucapnya.

3. Kirim Taruna Belajar Militer ke Luar Negeri

Menhan Prabowo Subianto berencana mengirim taruna untuk belajar militer ke Malaysia dan Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk berbagi pengetahuan dan kemampuan militer.

"Bertekad membangun hubungan erat dengan Malaysia, akan mengirim cadets (taruna) untuk belajar di Malaysia sebagai bentuk simbol persaudaraan dan saling berbagi pengetahuan, kebudayaan dan kemampuan militer," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Selain itu, Prabowo Subianto juga berencana meminta TNI untuk mengirim Taruna-Taruna Akademi Militer Indonesia agar bisa belajar di masing-masing negara termasuk ke Amerika Serikat seperti ke West Point untuk Angkatan Darat, ke Air Force Academy untuk Angkatan Udara, dan ke Annapolis untuk Angkatan Laut.

"Sehingga taruna-taruna yang dikirimkan ke banyak negara berbeda tersebut dapat menyerap pengetahuan kemiliteran dengan sudut pandang negeri lain yang berbeda-beda," jelas Dahnil.

4. Kerjasama Pertahanan dengan Amerika Serikat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Thomas Esper menyepakati peningkatan kerjasama pertahanan. Kesepakatan itu dilakukan saat pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADDM) Plus di Anantara Riverside Bangkok Resort, Thailand, Sabtu 16 November 2019.

"Pertemuan bilateral Menhan RI dan Menhan Amerika Serikat membicarakan seputar kerjasama pertahanan kedua negara," kata Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Rizerius Eko HS, yang saat itu mendampingi Prabowo.

Menurutnya, Menhan AS melihat Indo Pasifik sebagai prioritas bagi AS, dimana Indonesia juga berperan sangat penting.

"Di dalam defence strategic yang baru, AS menempatkan kawasan Indo Pacific sebagai faktor yang harus diperhatikan. Karena di situ terdapat Indonesia sebagai pemain yang sangat berperan besar dalam kawasan Indo Pasifik," kata Rizerius.

5. Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan dengan India

Menhan Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (13/11) lalu. Dalam pertemuan, kedua pihak membicarakan berbagai upaya untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan India khususnya di bidang pertahanan yang selama ini sudah terjalin baik.

Di bidang lainnya, India ingin kerjasama di bidang maritim juga perlu ditingkatkan karena memiliki peluang yang sangat besar untuk mendukung dan memperbesar peran kedua negara dalam mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan khususnya Indo-Pasifik.

"Terlebih melalui gagasan poros maritim dunia, saat ini pemerintah Indonesia juga sedang berupaya untuk memperkuat jati diri sebagai negara maritim," kata Prabowo.

6. Mempererat Kerja Sama Pertahanan dengan Malaysia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia, Mohammad Bin Sabu, di kantor Kementerian Pertahanan Malaysia, Kuala Lumpur. Kamis (14/11). Dalam pertemuan ini, Prabowo bertekad membangun hubungan erat dengan Malaysia. Mantan Danjen Kopassus tersebut berencana mengirim taruna untuk belajar di Malaysia.

"Saya juga sudah adakan pembicaraan dengan Yang Mulia Menteri Pertahanan Malaysia, banyak persamaan pandangan pemikiran kita banyak yang sama. Karena itu, sangat optimis melihat kedepan saya yakin hubungan kerjasama pertahanan Indonesia dan Malaysia akan semakin baik," kata Prabowo.

Upaya peningkatan kerjasama yang perlu dilakukan kedua negara diantaranya kerjasama di bidang pendidikan dan latihan, serta kerjasama industri pertahanan.

"Kami ingin mencari bentuk - bentuk kerjasama yang lebih baik lagi pertukaran perwira dan pertukaran siswa antara Indonesia dan Malaysia saya kira sangat baik. Dan juga kerja sama dibidang teknik dan industri pertahanan," jelasnya.

7. Jajaki Kerja Sama Militer dengan Beberapa Negara

Selain itu, Menhan Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral membicarakan soal kerja sama militer dengan beberapa perwakilan negara saat ASEAN Defense Ministers Meeting (ADDM) Plus di Anantara Riverside Bangkok Resort, Thailand, Sabtu 16 November 2019.

"Antara lain bertemu secara bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Thailand yang mewakili Perdana Menteri Thailand yang sekaligus Menteri Pertahanan, bertemu secara bilateral dengan Menhan Filipina, Menhan Vietnam,Menhan Brunai Darussalam, Menhan Laos, dan juga bertemu secara bilateral dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Minggu (17/11).

Dia mengungkapkan, dalam setiap pertemuan secara bilateral tersebut Prabowo berdiskusi terkait dengan kerja sama pertahanan antardua negara. Terutama kerja sama pelatihan dan patroli laut untuk menangkal ancaman terorisme.

8. Kenalkan PT Pindad ke Menhan Se-ASEAN dan Amerika Serikat

Menhan Prabowo Subianto juga hadir dalam pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADDM) Plus di Anantara Riverside Bangkok Resort, Thailand, Sabtu 16 November 2019. Acara ini juga dihadiri perwakilan dari Amerika Serikat, Jepang, RRT, Australia, Selandia Baru, Rusia dan Korea Selatan.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, dalam pertemuan dengan para menteri pertahanan itu, Prabowo memperkenalkan industri pertahanan tanah air terutama BUMN Pindad.

"Bahkan secara khusus Menhan Philipina mengapresiasi dan merasa puas dengan produk kapal dari Indonesia, dan Menhan Prabowo berharap Philipina bisa membeli lebih banyak produk-produk tank dari Pindad," kata Dahnil.

Reporter : Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya