Bayi Digerogoti Tikus di Bogor, Dinkes Sebut Rumahnya Tidak Layak Huni

Bayi bernama Aqilah Putri Rahmat ini diserang tikus got ketika sedang tertidur lelap di rumahnya pada 22 November 2019 malam.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Nov 2019, 19:16 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2019, 19:16 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Bayi di Bogor digigit tikus saat tidur. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wajah seorang bayi berusia 40 hari penuh luka akibat gigitan tikus di Bogor. Bayi bernama Aqilah Putri Rahmat ini diserang tikus got ketika sedang tertidur lelap di rumahnya pada 22 November 2019 malam.

Kasus tersebut menjadi perhatian publik. Mereka penasaran dengan penyebab anak bungsu dari pasangan Lisda Wati dengan Rahmat Afandi ini hingga diserang seekor tikus.

Sejak kejadian ini viral, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor langsung turun tangan. Petugas kesehatan mendatangi rumah korban di Kampung Darussalam, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor untuk mengidentifikasi faktor penyebabnya.

Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kesehatan Kecamatan Sukaraja Dr Legiani menyebutkan, dari hasil identifikasi di lapangan ada beberapa faktor yang menyebabkan tikus masuk ke dalam rumah.

Di antaranya rendahnya pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kurangnya tingkat kebersihan lingkungan masyarakat.

"Hasil identifikasi ke lokasi kondisi rumah kurang layak huni. Tikus senang dengan tempat-tempat seperti ini," kata Legiani saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (26/11/2019).

Menurutnya, hewan pengerat ini masuk lewat lubang kemudian merusak berbagai peralatan rumah tangga dan mengambil makanan, bahkan bisa menggigit penghuni rumah.

Namun untuk kasus seperti Aqilah, Legiani menyebutnya baru pertama kali terjadi di Kabupaten Bogor. Seekor tikus sampai menggigit manusia berkali-kali hingga menyebabkan pipi kiri dan kanan serta hidungnya robek.

"Tikus yang menyerang bayi Aqilah ini tikus got. Dan kami anggap ini sebagai musibah," ujar Legiani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tingkatkan PHBS

Untuk mencegah kasus ini tidak terulang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparatur desa dan kecamatan beserta masyarakat untuk meningkatkan PHBS, mulai dari membersihkan gorong-gorong, menutup lubang yang disinyalir menjadi jalan hewan tikus untuk masuk ke dalam rumah.

"Usulannya masuk program rumah tidak layak huni," kata dia.

Sementara kondisi Aqilah kini berangsur membaik. Meski begitu luka di kening dan pipi kiri kanan bekas gigitan tikus masih tampak terlihat jelas. Begitu pun di hidungnya masih terlihat bekas jahitan akibat robek digigit tikus.

"Alhamdulilah kondisi bayi Aqila sudah membaik dan sehat. Insya Allah aman dari infeksi virus atau bakteri akibat gigitan tikus," ujarnya.

Sebelumnya, seorang bayi berusia 40 hari asal Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengalami nasib tragis. Wajahnya penuh luka akibat digigit tikus ketika sedang tertidur lelap di rumahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya