Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik di Krukut, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Minggu (8/12/2019). Fasilitas IPAL ini bukan hanya fasilitas pengolahan air limbah, melainkan dilengkapi dengan fasilitas edukasi dan hiburan.
Menurut Anies, adanya instalasi pengolahan air limbah perkotaan membutuhkan perhatian dari banyak pihak, salah satunya Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga
“Ini (IPAL) penting sekali bagi Jakarta, kita di Jakarta sebagai kota besar perlu secara serius mengelola limbahnya, Dengan dibangun instalasi pengelolaan air limbah harapannya nanti limbah air di jakarta bisa diolah dan digunakan kembali,” ujar Anies di Jakarta, Minggu (8/12/2019).
Advertisement
Sebelumnya, PD PAL Jaya menggunakan teknik konvensional dan bergabung dengan pengendali banjir, teknik konvensional memilki kelemahan karena memerlukan tempat yang luas. Sedangkan IPAL Krukut ini hanya memerlukan sekitar 2.000 meter persegi saja.
Anies menyebut, nantinya IPAL Krukut akan dibangun dengan teknologi paling mutakhir dan dirancang sebagai tempat pembelajaran bagi siswa dan warga.
“Fasilitas ini dirancang dari awal, agar desainnya memudahkan untuk jadi tempat belajar, Jadi nanti ada jalur dan tempat yang dibuka untuk umum sehingga mereka bisa menyaksikan proses dan urutannya terlebih tempat ini lokasinya strategis berada di samping jalan Sudirman, jadi siapa saja bisa mampir untuk menyaksikan proses pengolahan limbah sebagai bahan pembelajaran,” ujar Anies.
Pembangunan fasilitas IPAL Krukut ini akan berlangsung selama 18 bulan. Anies menyebut adanya fasilitas IPAL ini diharapkan dapat mewujudkan Proyek Strategis Nasional, melestarikan lingkungan hidup, meningkatkan kesehatan masyarakat, sebagai sarana edukasi dan hiburan pada pengolahan air limbah di Jakarta.
Tertib Buang Air Limbah
Sementara itu, Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti menghrapkan peran serta masyarakat untuk tertib membuang air limbah. Hal ini demi untuk terlaksananya penyediaan sarana sanitasi menuju terwujudnya PAL Jaya Hebat Jakarta Sehat.
"Perlu juga kepedulian masyarakat terhadap air limbah, kepedulian ini yang harus ditingkatkan. Sehingga, air limbah yang dibuang itu melalui jaringan perpipaan,” ungkap Subekti, Direktur Utama PD PAL Jaya.
Diketahui, saat ini terdapat dua pendekatan pengolahan limbah yang dilakukan PD PAL Jaya. Yaitu pendekatan perpipaan dan nonperpipaan. Pada pendekatan perpipaan, pertama dilakukan pengembangan zona 0, yaitu adanya konstruksi sembilan paket pekerjaan untuk pipa utama, tujuh paket DED untuk pipa sekunder, operasional fasilitas IPAL Setiabudi sejak Januari 2019, dan pembangunan IPAL Krukut.
Adapun wilayah yang sudah terlayani sistem perpipaan, yaitu Kecamatan Setiabudi, Kecamatan Tebet, Kawasan mega Kuningan, Kawasan SCBD wilayah Gatot Subroto, Senayan, Bendungan Hilir, Karet.
Sementara pada pendekatan nonperpipaan, yang dilakukan dengan membuat septic tank modifikasi BIOPAL untuk melayani pembuangan air limbah dari rumah tangga dan niaga kecil, pembangunan mini komunal, dan interceptor di kawasan Kali Item.
Selain itu juga meningkatkan performa Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi dan IPLT Pulo Gebang dan sosialisasi layanan penyedotan terjadwal melalui program Grebeg L2T2.
Saat ini jumlah pelanggan PD PAL Jaya tahun 2019 sebanyak 2.715 pelanggan per unit. Sedangkan, cakupan layanan air limbah sampai Triwulan III tahun 2019 mencapai 22,08 persen atau melayani 1.286.415 penduduk DKI Jakarta.
Advertisement