PDIP: Indonesia Butuh Haluan Negara, Bukan GBHN

Menurut Hasto, keduanya jelas berbeda. Menurutnya, GBHN itu linear. Haluan negara itu semesta,

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Des 2019, 06:57 WIB
Diterbitkan 13 Des 2019, 06:57 WIB
Kongres V PDIP Siap Digelar
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Kongres V PDI Perjuangan tahun 2019 di Jakarta, Kamis (1/8/2019). Kongres dilaksanakan di Bali pada 8 Agustus 2019 dan mengambil tema Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, dirinya tak pernah menyebut Indonesia membutuhkan GBHN. Melainkan haluan negara.

"Saya tidak pernah menyebut GBHN. Enggak pernah. Yang saya sebut haluan negara. Haluan negara adalah jalan kebudayaan, jalan kemakmuran. GBHN adalah produk politik," ucap Hasto di Harmoni One Hotel, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/12/2019).

"Yang kami perlukan adalah haluan negara bukan GBHN," tegas Hasto.

Menurut dia, keduanya jelas berbeda. Menurutnya,  GBHN itu linear. Haluan negara itu semesta,

"Kesemestaan. Kita tahu 25 tahun ke depan Jawa seperti apa, Madura seperti apa, Kalimantan seperti apa, itu semua berdasarkan riset dan inovasi," ungkap Hasto.

Haluan negara bertumpu kepada sumber daya nasional melalui kegiatan riset dan inovasi nasional. Bukan sebuah politik kekuasaan.

"Enggak diterima tidak apa. Namanya usaha. Kalau yang lain menolak, tidak apa. Kebenaran dalam politik tidak mendua," pungkasnya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya